Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Ketika sepasang tim dengan nama besar melakoni bentrokan, pelatih kedua klub menjadi sosok yang paling pening. Hal itu terjadi meskipun medan pertempurannya cuma berlabel partai persahabatan.
Kualitas dan prestasi tentu menjadi parameter utama sehingga sebuah tim menyandang embel-embel “besar”. Secara otomatis, basis fan tim-tim semodel ini mengusung asa tinggi saban kesebelasan kesayangan mereka merumput. Hasil seri, apalagi kalah, cukup untuk membuat pelatih tak nyaman duduk di kursinya.
Kemenangan pun bisa bermakna ganda. Di satu sisi bisa dilihat sebagai hal positif untuk mendongkrak mentalitas para pemain dan memenuhi kepuasan para pendukung, tetapi di lain pihak juga bisa menghadirkan fakta semu. Cesare Prandelli melihatnya dari sudut pandang kedua.
“Jika bisa memilih, saya lebih baik menghindari pertemuan dengan Spanyol. Hasil akhir pertandingan bisa memunculkan kritik keras maupun pujian selangit buat skuat kami. Di samping itu, kami bisa saja dan saya merasa yakin bakal kembali bertemu mereka di Piala Dunia. Jika kami menang, publik Italia akan langsung beranggapan bahwa timnya sudah berada di semifinal PD,” begitu ujar sang pelatih Italia seperti dikutip Gazzetta, mengomentari lawatan ke Spanyol guna bersua La Furia Roja.
Prandelli merasakannya sendiri menjelang perhelatan Euro 2012. Kala itu, kemenangan Italia atas Spanyol di laga uji coba membuat Negeri Spageti diliputi optimisme tinggi bahwa Gli Azzurri bakal menjuarai Euro di Polandi-Ukraina. Apalagi, pada partai pembuka Euro 2012, Andrea Pirlo dkk. sukses menahan La Roja 1-1. Namun, ketika berlaga di final, Gianluigi Buffon dipaksa memungut bola dari dalam gawangnya. Empat kali!
RCTI
Spanyol vs Italia
Kamis, 6 Maret; Pukul: 04.00 WIB
Sumber: Harian BOLA; Penulis: Sapto Haryo Rajasa