Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Claudio Ranieri pada musim ini banyak dipuji lantaran keberhasilannya mengangkat Monaco ke papan atas klasemen guna bersaing langsung dengan PSG di jalur juara.
Meski cuma bertengger di pos kedua klasemen, prestasi tersebut tetap boleh disebut impresif mengingat tahun ini adalah musim perdana Monaco di Ligue 1, usai berkubang selama dua edisi di divisi II (musim 2011/12-2012/13).
Tantangan Ranieri semakin berat mengingat pada awal musim, klub banyak mengakuisisi pemain baru. Namun, secara perlahan, Ranieri berhasil menciptakan sinergi apik antara talenta-talenta mahal semodel Radamel Falcao, Joao Moutinho serta James Rodriguez , dengan para penghuni lawas.
Kendati demikian, sejumlah catatan positif tersebut tak serta merta menghindarkan Ranieri dari kritik. Ia sempat disebut telah memperlakukan bomber seharga 60 juta euro: Falcao, secara tidak layak. Opini itu muncul setelah Ranieri menarik keluar Falcao di pertengahan laga Monaco kontra Nantes, November tahun lalu.
Atas alasan itu pulalah sejumlah media Prancis seperti Le 10 Sport dan But! menyebut bahwa Ranieri belum tentu masih akan duduk di kursi pelatih Monaco pada musim depan. Andre Villas-Boas, Roberto Mancini, dan Guus Hiddink adalah beberapa nama yang sempat diletupkan sebagai calon suksesor Ranieri.
Belakangan, eks pelatih Swansea, Michael Laudrup jugu turut tenggelam dalam pusaran rumor. Laudrup yang kini tengah menganggur, beberapa waktu lalu mengaku bahwa dirinya ingin menangani klub yang lebih ambisius ketimbang Swansea. Monaco tentu memiliki profil yang ideal bagi Laudrup mengingat mereka dibekali suntikan dana berlimpah dari sang presiden tajir, Dmitry Rybolovlev.