Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Ramalan Maradona: Brasil Tak Masuk Semifinal (2)

By Caesar Sardi - Kamis, 27 Februari 2014 | 16:05 WIB
Diego Armando Maradona. (Dok. Mingguan BOLA)

embeli keterangannya, bahwa "jarang tim favorit yang menjadi juara". Untuk membuat Anda lebih "bingung" dengan pernyataan Maradona, ikuti tulisannya yang dibuat khusus untuk majalah Shoot di Inggris berikut ini.

Dari Grup C saya memilih Uni Soviet dan Prancis sebagai dua tim yang akan lolos. Prancis, juara Eropa, memiliki Platini sebagai bintang yang bisa diandalkan. Sedangkan Soviet adalah tim yang kuat, terorganisasi baik, dan mereka akan menggulingkan Hungaria yang sedang berkembang. Saya tidak melihat Kanada punya peluang.

Saya tak melihat Aljazair akan bisa mengulangi sukses seperti pada Piala Dunia 82 di Spanyol. Karena itu Brasil dan Spanyol adalah favorit saya untuk Grup D. Irlandia Utara mungkin akan bisa menyusul, tapi sulitnya, mereka akan menghadapi masalah dengan tingginya tempat - seperti tim-tim Britania lainnya.

Grup E adalah grup paling keras, dan saya kira Jerman Barat akan tampil sebagai yang paling unggul di situ. Untuk tempat kedua, saya nilai Denmark dan Uruguay seimbang. Skotlandia saya kira akan mental dari grup ini.

Di Grup F Portugal yang akan unggul dan menempati urutan teratas, dan maju ke perempatfinal dengan dampingan Polandia serta Inggris. Maroko saya kira tak akan membuat kejutan apa-apa.

***

Inilah ramalan Maradona. Asal tahu saja, saya sebenarnya bukan peramal jitu. Tapi empat tempat di semifinal saya kira akan direbut Italia, Jerman Barat, Prancis, dan Argentina. Bisa terjadi, Brasil akan menggantikan salah satu dari keempat tim itu.

Tentang tim-tim Britania, Inggris memang paling kuat dibanding Irlandia dan Skotlandia. Inggris punya Bryan Robson sebagai bintangnya, dan Mark Hateley serta Gary Lineker di barisan penyerangnya.

Tapi untuk merebut Piala Dunia, saya tidak melihat Inggris sekarang ini mampu melakukannya. Apalagi Irlandia dan Skotlandia, lolos dari penyisihan pun amat sulit.

(Penulis: Sumohadi Marsis, Mingguan BOLA Edisi No. 117, 23 Mei 1986)