Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Antonio Conte nampaknya sudah kadung kesal dengan Fabio Capello yang selalu saja usil mengurusi masalah internal Juventus. Kepada Sky Sport Italia, Conte menyindir Capello dengan menyatakan bahwa ia lebih baik memikirkan urusan rumah tangganya bersama tim nasional Rusia karena mungkin saja di sana 'tercium lebih banyak bau busuk.'
Seperti dikabarkan sebelumnya. Friksi antara Antonio Conte dengan Fabio Capello bermula dari komentar sumir eks pelatih Juventus tersebut terhadap keberhasilan dan beberapa kebijakan Conte.
Capello meremehkan kesuksesan Juventus di Italia dalam beberapa tahun terakhir. Capello menilai Serie A tidak cukup kompetitif sehingga mudah bagi pasukan Conte juara di liga domestik.
Bisa dikatakan, Capello menyebut kesuksesan Juventus di Italia sebagai keberhasilan semu sehingga ketika terjun di turnamen selevel Liga Champion, kekuatan I Bianconeri tidak ada apa-apanya dan terbukti gagal di penyisihan grup musim 2013/14.
Selain itu, Capello juga mengkritik keras keputusan Conte menghapus jadwal libur latihan usai Juventus ditahan imbang Hellas Verona 2-2 pada pekan ke-23 Serie A.
"Mungkin tahun depan saya akan meminta Juventus mendaftarkan diri di Premier League. Capello sangat menjengkelkan dan tidak menghormati rekor-rekor yang telah dipecahkan Juventus dalam dua tahun terakhir," ujar Conte.
"Juventus era Capello berhasil memecahkan rekor, tapi saya tidak ingat gaya sepak bola mereka. Saya ingat tim Marcello Lippi dan bahkan Giovanni Trapattoni karena tim mereka bermain bagus, tapi era Capello saya hanya mengingat soal pencabutan gelar," tutur Conte.
"Saya tidak pernah berpikir keputusan saya membatalkan hari libur latihan bakal mendapatkan respon tertentu. Karena saya hanya berusaha menjaga tim agar tetap berada di jalur yang benar. Masalah kami ketika imbang melawan Verona tidak boleh diabaikan. Saya mengingatkan skuat bahwa kita tidak bisa kehilangan poin jika ingin mencapai sesuatu yang bersejarah dengan meraih Scudetto ketiga beruntun," ungkap Conte.
"Sejarah mengajarkan kepada kami menjaga konsentrasi selama tiga tahun berturut-turut tidak sederhana. Juventus ingin mencapai itu dan ketika saya melihat ada indikasi penurunan semangat, maka terserah saya harus melakukan apa untuk kembali menghidupkan hasrat tim. Namun, keputusan saya itu malah menjadi pro-kontra," ucap Conte.
"Saya tidak suka dengan orang-orang yang mencoba untuk bertindak sok paling tahu dengan urusan kami padahal mereka sendiri tidak tahu persis situasi sebenarnya dan terus terang saja, mereka sebaiknya mengurusi urusan rumah mereka sendiri karena mungkin saja di sana ada lebih banyak bau busuk," kata pelatih berusia 44 tahun tersebut.