Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Ismed Sofyan (34) menjadi salah satu deretan pesepak bola Indonesia yang setia menetap di suatu klub dengan durasi waktu yang lama. Ismed bertahan di Persija sejak musim 2003 hingga saat ini. Berikut petikan tanya jawab Kukuh Wahyudi dari Harian BOLA dengan pemain kelahiran Aceh, 28 Agustus 1979, itu tentang posisi dia dan kondisi Persija saat ini.
Musim ini Anda menjadi salah satu pemain senior di Persija, baik dari segi usia ataupun durasi bertahan di tim. Apakah itu menjadi beban?
Beban saya rasa tidak ada. Justru kondisi ini menjadi motivasi bagi saya untuk memberikan contoh yang baik bagi para pemain muda.
Saya menjalaninya dengan santai. Saya selalu berusaha menanamkan kepercayaan diri kepada pemain lain. Hal seperti itu harus ditularkan agar bisa berdampak positif bagi tim.
Kepercayaan diri tim sekarang sedang tinggi usai menang atas Barito Putera dan Semen Padang. Bagaimana persiapan tim dalam tur Bandung?
Kemenangan itu menjadi modal berharga untuk melanjutkan tren positif. Pemain harus percaya diri menatap pertandingan. Tim pelatih sudah mengevaluasi permainan kami. Latihan khusus untuk melawan PBR dan Persib telah kami lakukan.
Seperti apa kondisi tim saat ini?
Tim dalam kondisi yang bagus dalam mengawali musim ini. Namun, untuk kesolidan saya rasa belum 100 persen. Mungkin baru 85 persen.
Saya melihat lini depan masih kurang. Datangnya Ivan Bosnjak memang sangat membantu kinerja tim, tetapi kami masih butuh striker lagi.
Bagaimana pendapat Anda tentang persaingan di LSI musim ini?
Sangat ketat. Tidak ada satu tim yang tidak menargetkan juara. Format kompetisi dua wilayah menjadi tantangan tersendiri bagi kami.
Untuk target pendek, kami fokus menuju 8 besar terlebih dahulu. Setelah itu barulah berbicara target selanjutnya. Sekitar dua musim terakhir keuangan Persija tidak stabil, hal itu berdampak pada gaji pemain yang tersendat. Ada harapan untuk musim ini sebagai pemain dan Ketua APSI?
Saya pribadi tentu tak menginginkan hal itu terjadi lagi. Saya berharap ada transparansi keuangan yang dilakukan manajemen.
Pemain setidaknya harus tahu kondisi keuangan klub, berapa pemasukan dan pengeluaran. Sejak tak memakai dana APBD memang jadi kurang transparan.
Gaji pemain memang menjadi fokus APSI saat ini. Saya mengimbau agar semua pemain berjuang bersama-sama.
Persija harus pindah mes dan tempat latihan. Apakah itu mengganggu persiapan?
Kami sudah pindah mes dan akan pindah tempat latihan. Untuk mes kami kembali ke Pamulang. Tempat latihan antara di lapangan Villa 2000, Pamulang, dan GOR Ciracas, Jakarta Timur. Saya rasa tidak menjadi masalah.
Sumber: Harian BOLA; Penulis: Kukuh Wahyudi