Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Liverpool Harus Terinspirasi dari Arsenal 2001/02

By Rizki Indra Sofa - Jumat, 21 Februari 2014 | 22:41 WIB
Philippe Coutinho (kanan) (Getty Images)

Lima kemenangan dan dua kali seri sepanjang 2014 membuat Liverpool kembali ke persaingat titel juara. The Reds kini mengumpulkan 53 poin dan cuma berjarak empat angka dari Chelsea di puncak klasemen.

Sepanjang sejarah EPL belum pernah ada klub yang meraih 53 poin di pekan ke-26 EPL seperti Liverpool, tapi cuma duduk di peringkat empat. 

Fakta ini juga menunjukkan bahwa ada progres luar biasa positif yang diciptakan oleh sang bos, Brendan Rodgers. Tak heran apabila optimisme pasukan The Reds untuk terus bersaing dengan tiga tim di atas: Manchester City, Arsenal, dan Chelsea, kembali membara. Apalagi The Reds sudah tak punya kompetisi lain yang punya potensi memecah konsentrasi.
“Kompetisinya sangat ketat, namun kami ingin kembali bertarung di Liga Champion dan terus bersaing memperebutkan titel juara EPL musim ini. Posisi kami relatif bagus, tapi masih ada 12 partai lagi,” tutur gelandang The Reds, Philippe Coutinho, di situs resmi klub.
Optimis boleh, tapi sejarah tak mendukung The Reds. Dalam satu dekade terakhir, tak ada tim yang masih duduk di peringkat empat hingga pekan ke-26 bisa menjadi juara di akhir musim. Prestasi tersebut terakhir diciptakan oleh Arsenal pada periode 2001/02. 
Pada kompetisi 12 tahun lalu itu, Arsenal mengumpulkan 51 poin dari 26 laga pertama. The Gunners tertinggal tiga poin dari tim di puncak klasemen: Manchester United. Akan tetapi, Arsenal mengebut dan menang dalam 12 dari 13 laga berikutnya!
The Gunners sukses menyalip Newcastle, Liverpool, dan United serta menjadi juara pada akhir musim dengan keunggulan tujuh angka dari Liverpool. Mampukah pasukan The Reds meniru aksi heroik Arsenal di 2001/02?

Fakta ini juga menunjukkan bahwa ada progres luar biasa positif yang diciptakan oleh sang bos, Brendan Rodgers. Tak heran apabila optimisme pasukan The Reds untuk terus bersaing dengan tiga tim di atas: Manchester City, Arsenal, dan Chelsea, kembali membara. Apalagi The Reds sudah tak punya kompetisi lain yang punya potensi memecah konsentrasi.

“Kompetisinya sangat ketat, namun kami ingin kembali bertarung di Liga Champion dan terus bersaing memperebutkan titel juara EPL musim ini. Posisi kami relatif bagus, tapi masih ada 12 partai lagi,” tutur gelandang The Reds, Philippe Coutinho, di situs resmi klub.

Optimis boleh, tapi sejarah tak mendukung The Reds. Dalam satu dekade terakhir, tak ada tim yang masih duduk di peringkat empat hingga pekan ke-26 bisa menjadi juara di akhir musim. Prestasi tersebut terakhir diciptakan oleh Arsenal pada periode 2001/02. 

Pada kompetisi 12 tahun lalu itu, Arsenal mengumpulkan 51 poin dari 26 laga pertama. The Gunners tertinggal tiga poin dari tim di puncak klasemen: Manchester United. Akan tetapi, Arsenal mengebut dan menang dalam 12 dari 13 laga berikutnya!

The Gunners sukses menyalip Newcastle, Liverpool, dan United serta menjadi juara pada akhir musim dengan keunggulan tujuh angka dari Liverpool. Mampukah pasukan The Reds meniru aksi heroik Arsenal di 2001/02?