Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Air susu dibalas dengan air tuba. Pepatah tersebut cocok untuk menggambarkan telenovela antara Michael Laudrup dengan eks klubnya, Swansea City.
Micheal Laudrup berhasil mempersembahkan Swansea City gelar Piala Liga pada musim 2012/13. Namun, bak nila setitik rusak susu sebelangan.
Prestasi hebat Laudrup tersebut seolah terhapus sama sekali setelah Swansea memulai musim 2013/14 dengan buruk. Laudrup pun dipecat pada 4 Februari.
Akan tetapi, ada hal menarik di balik pemecatan tersebut. The Swans ternyata memecat Laudrup tidak secara langsung, melainkan melalui email atau surat elektronik.
Padahal beberapa jam sebelum dipecat via email, Laudrup dan pemilik Swansea, Huw Jenkins, telah sepakat untuk meneruskan kerja sama.
"Email itu datang hanya beberapa jam setelah saya dan Jenkins saling salaman. Hal ini tentu saja membuat saya bingung. Saya bahkan harus menunggu berhari-hari cuma untuk mengetahui alasan konyol mereka memecat saya," ujar Laudrup.
"Mereka menuduh saya telah melanggar kontrak padahal saya sendiri tak tahu apa maksudnya," tutur Laudrup.