Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
tatih di persaingan Grup II. Pemain seperti Ponaryo, Syamsul, Markus Horison, Robertino Pugliara, dan Mario Costas, merupakan pemain dengan nama besar sarat reputasi yang telah malang melintang di pentas kompetisi elite Indonesia.
Namun, ternyata tak mudah menyatukan para pemain bintang menjadi suatu kesatuan. Persoalan utama PSM tidak terletak pada area teknik, melainkan psikologis.
Tak mudah bagi para pemain bertanding di Surabaya. PSM harus menjadi tim musafir karena Stadion Mattoangin tak lolos verifikasi. Selama di Surabaya aksi pemain hanya disaksikan segelintir suporter warga Makasar yang bermukim di Kota Buaya.
Para pemain pun kerap terganggu pikirannya karena jauh terpisah dengan keluarga. Selama di Surabaya punggawa tim menginap di Hotel Fortune tanpa didampingi sanak keluarga. “Rasanya pasti berat terpisah dengan anak-istri yang berada di Makassar. Komunikasi hanya bisa dilakukan lewat telepon,” tutur Ponaryo.
Sumber: Harian BOLA; Penulis: Ario Yosia. Fahrizal Arnas