Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
19. Usianya baru 17 tahun, namun rekam prestasinya sudah cukup panjang.
Salah satu yang paling dia kenang ialah saat membobol gawang Italia. Itu terjadi ketika ia mengikuti putaran final festival sepak bola U-12 Danone Nations Cup 2010 di Orlando Stadium Johannesburg, Afrika Selatan bersama tim PSSI Kota Semarang. Saat itu, Indonesia mengalahkan Italia 3-1 di fase grup. Awan dkk. berhasil meraih peringkat ke-6 dunia. Hasil ini menjadi prestasi paling top kedua bagi Indonesia setelah pada tahun 2004 Makassar Football School bertengger di peringkat empat.
“Rasanya bangga sekali ketika bisa mengalahkan negara-negara yang sepak bolanya bagus. Itu menjadi pengalaman paling berharga bagi saya,” tutur Awan.
Prestasi Awan tak berhenti sampai di situ. Pada Piala Pelajar Asia 2011 (Asian Student Cup Football Tournament) di Thailand, Awan meraih gelar pemain terbaik. Setelah bergabung dengan Sociedad Anonima Deportivo (SAD) Indonesia tahun 2012, Awan kemudian mencoba peruntungan di timnas U-19. Ia kini mendapat tantangan sebagai deputi Ravi Murdianto.
“Bergabung di timnas U-19 seperti mimpi bagi saya. Ini tantangan terbesar saya apalagi tim ini akan menghadapi pertandingan penting,” tambahnya.
Awan bertekad terus tampil impresif selama menjalani pemusatan latihan. Sebab, posisinya juga bisa tergusur kalau ia tidak konsisten.