Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
satunya tekad yang dibawa Perseman Manokwari dalam perebutan peringkat 1-6 kompetisi divisi utama PSSI, 25 Februari-11 Maret di Stadion Utama Senayan, masuk tiga besar.
"Yang pasti untuk kompetisi 1985-1986, kita harus memperbaiki posisi dari urutan keempat menjadi ketiga," ujar manajer tim Samuel Krey pada BOLA di Semarang.
Buat Perseman, kata manajer tim ini, semua Perserikatan yang bakal bertanding di Stadion Utama Senayan adalah berat, sementara penampilan anak-anak Manokwari sendiri belum memuaskan.
"Kekurangan-kekurangan bisa dipelajari setelah berada di Jakarta, sambil menunggu lanjutan pertandingan. Dan kami sudah pasang kuda-kuda menghadapi 5 tim lainnya," kata manajer tim itu.
Bahkan Perseman yang memiliki barisan penyerang Adolf Kabo, Elly Rumaropen, dan gelandang menyerang Yonas Sawor, berusaha keras untuk memenangkan semua pertandingan di Senayan. Keinginan ini semakin membara, setelah saudaranya sedaerah, Persipura, gagal maju bertanding di Senayan dan hanya memperebutkan peringkat 7-12 di Semarang.
Persiapan Singkat
Pemain-pemain Perseman yang tampil dalam kompetisi ini berasal dari 34 klub. Pemilihan pemain dilakukan oleh tim yang terdiri dari pelatih Marthen Burwos dan D.M. Buney serta penasihat teknis Paul Cumming.
Persiapan Perserikatan dari provinsi Indonesia paling timur ini menurut para pembina cukup singkat. Persiapan baru dilakukan awal Desember tahun lalu dan pemusatan latihan mulai 3 Januari, sementara putaran pertama Wilayah Timur di Surabaya sudah mulai 28 Januari.
Walaupun waktu persiapan tidak panjang, namun menurut manajer tim itu tidak ada masalah mengenai biaya, karena pemerintah daerah kabupaten Manokwari dan Bupati Maedepa ikut membantu.
Buat kabupaten Manokwari sendiri, kata wakil manajer tim H. Orisueu, cukup banyak pemain sepakbola berbakat. Sarjana olahraga dan guru SMA Negeri Manokwari itu menyebutkan bahwa Perserikatannya tak akan menghadapi krisis pemain. "Kami sudah mempersiapkan calon-calon pengganti pemain yang ada sekarang," katanya.
Bahkan proyek kerjasama antara Perseman dan Kandep Dikbud (Kantor Departemen Pendidikan dan Kebudayaan) Manokwari, yakni pembinaan sepakbola buat pelajar SLTP dan SLTA, menurut sarjana lulusan STO Yogyakarta itu, sangat banyak peminatnya, sampai-sampai mereka kewalahan melayani.
Sayangnya, kata Orisueu, peralatan sepakbola sangat sulit di tempatnya. Kalaupun ada, harganya terlalu mahal. "Sehingga kami harus beli peralatan di Surabaya, untuk menghadapi kompetisi ini."
Sangat Senang
Perseman yang akan tampil kembali di Stadion Utama Senayan dengan permainan keras yang menjadi ciri khas mereka, tetap menjadi tim yang diperhitungkan oleh PSMS, Persib, Persija, PSM, dan PSIS. Apalagi Paul Cumming, pelatih asal Inggris yang pernah bergabung dengan klub IM Galatama, akan memanfaatkan ciri khas permainan anak-anak Manokwari itu sebagai modal untuk mengalahkan lawan.
"Saya sangat senang di Manokwari," ujar Paul yang sudah tinggal di daerah itu selama satu setangah tahun. Dia datang ke Manokwari atas permintaan Wakil Gubernur Irja, Sugiyono.
Apakah Paul yang menjadi penasihat teknis Manokwari itu akan membuat Perseman kembali diperhitungkan seperti musim kompetisi lalu, mari kita tunggu, apa yang bakal terjadi di Senayan.
(Penulis: Slamet Hartono, Mingguan BOLA Edisi No. 104, 21 Februari 1986)