Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

WTA Championship: Panggung Baru Dunia di Singapura

By Eko Widodo - Selasa, 28 Januari 2014 | 18:05 WIB
Eugenie Bouchard (tengah), Stacey Allaster (kedua dari kanan), dan Chris Evert (kanan). (Getty Images)

Negeri jiran Singapura makin mengilap saja. Setelah memiliki pentas dunia, seperti F1, HSBC Women Golf yang dige­lar saban tahun, dan Youth Olympic Games di tahun 2010, kini negara itu menam­bah satu panggung dunia, WTA Cham­pion­ship, ajang bergengsi tenis dunia yang hanya diikuti delapan petenis putri terbaik.

Meski ajang tersebut baru akan digelar 17-26  Oktober mendatang, acara pemanasan berupa WTA Championship Kick Off yang berlangsung Selasa (27/1) di Arts & Museum Center, Singapura, sudah berjalan menarik dengan keha­diran dua bintang beda generasi.

Mantan petenis putri nomor satu dunia, Chris Evert, dan bintang muda Kanada, Eugenie Bouchard, mengawali acara dengan meng­gelar “meet and greet inspirational forum”. Acara itu khusus dihadiri para pelajar SMP dan SMA negeri itu, para petenis muda Singapura, mulai dari tim junior hingga anggota tim Piala Davis dan Fed.

Acara resmi WTA Cham­pionship Kick Off dihadiri Andrew Georgiou, CEO World Sports Group, dan Stacy Allaster, CEO WTA, serta Chris dan juga Eugenie, yang baru saja sukses mencapai semifinal Australia Terbuka.

Dalam kesempatan itu, Andrew menyatakan pemi­lihan Singapura seba­gai tuan rumah WTA Cham­pi­onship karena melihat per­tenisan Asia semakin ber­kembang. “Kesuksesan Li Na menjuarai Australia Ter­buka tak hanya men­cip­takan sejarah bagi Asia dan Pasifik, tapi juga mengi­rim­kan sinyal tentang kema­juan yang ada di Asia. Meski ia tak lagi muda, Asia tetap menjanjikan untuk berbicara di forum dunia lewat tenis,” ujarnya.

Hal senada juga diung­kapkan Stacey. Sukses Li Na dan kemajuan yang diha­sil­kan para petenis Asia menun­jukkan betapa besar potensi yang ada di wilayah ini.

“Bahkan, kami menda­pat kehormatan ketika Singa­pura mengajukan diri dan terpilih menjadi tuan rumah WTA Championship untuk masa lima tahun. Saya sudah membayangkan kema­juan tenis dunia di wila­yah ini akan bertambah besar,” katanya.

Sumber: Harian BOLA; Penulis: Dede Isharrudin