Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Duka bagi sepak bola nasional. Suporter kembali menjadi korban yang bahkan sampai meninggal. Insiden itu terjadi saat Persiba Bantul melawan Persiram Raja Ampat di kompetisi Liga Super Indonesia (LSI) di Stadion Sultan Agung, Bantul, Sabtu (8/2).
Saat itu situasi sebelum pertandingan sudah sedikit panas karena dua kelompok suporter Persiba, Paserbumi dan Curva Nord Familia (CNF) sama-sama berada di satu tribun. Padahal, biasanya mereka berada di tribun yang berbeda.
Gesekan sempat terjadi tapi berhasil diredakan oleh petugas. Namun usai pertandingan yang dimenangkan Persiram 1-0, dua kelompok itu kembali bersitegang. Insiden itu yang mengakibatkan Jupita, kepala urusan (kaur) Bala Paserbumi atau yang membidangi pengendalian massa mendapat pukulan keras di bagian kepala.
“Dia sempat berseru, kepalanya merasa sakit karena terkena hantaman. Dia kemudian terhuyung-huyung dan pingsan,” kata Hariyadi, sekretariat Paserbumi.
Jupita, 33, dilarikan ke Puskesmas Pleret. Dia kemudian dirujuk ke Rumah Sakit Panti Rapih, Yogyakarta. Sayangnya, ayah satu anak ini dipanggil Yang Maha Kuasa pada Rabu (12/2) pukul 05.00 WIB.
“Kami sungguh kehilangan dia. Jupita sosok yang mudah bergaul dan suka berorganisasi. Almarhum juga menjadi Ketua PDI Perjuangan Kecamatan Pleret. Dia juga aktif di Paserbumi. Kami sudah bertemu dengan Kapolres Bantul. Kami berharap kasus ini segera dituntaskan,” kata Lurah Paserbumi, Anom Suroto.
(Gonang Susatyo)