Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Li Na mengukuhkan diri sebagai petenis putri paling berpengaruh dalam satu dekade terakhir setelah memenangi Australia Terbuka 2014. Legenda tenis putri asal AS, Chris Evert, menyebut petenis asal Cina itu layak masuk Hall of Fame.
Li menggondol titel Grand Slam kedua setelah Prancis Terbuka 2011 usai mengalahkan petenis Slovakia, Dominika Cibulkova. Evert, peraih 18 titel Grand Slam, tak ragu memuji pencapaian petenis berusia 31 tahun itu.
"Li Na pantas masuk Hall of Fame. Tak hanya memenangi Grand Slam, tapi ia juga memberikan pengaruh besar terhadap tenis," kata Evert kepada jurnalis dalam acara promosi turnamen akhir tahun, WTA Championships, di Singapura, Senin (27/1), seperti dilansir Reuters.
"Apa yang telah ia berikan untuk tenis dunia sungguh luar biasa. Ada yang salah jika ia sampai tak masuk Hall of Fame," ujar Evert.
Penampilan impresif ditambah selera humor yang tinggi membuat Li menjadi favorit penonton di seluruh dunia. Sebanyak 17 turnamen yang digelar di kawasan Asia Pasifik sepanjang 2014 tak lepas dari pengaruh petenis kelahiran Wuhan itu.