Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Candace Parker Tak Perlu Cemas Lagi

By Eko Widodo - Kamis, 6 Februari 2014 | 19:37 WIB
Candace Parker, LA Sparks hidup lagi. (Getty Images)

off. Dari 1999 sampai 2010 Sparks selalu lolos ke babak play-off. Setelah gagal di tahun 2011, Sparks kembali lolos ke play-off 2012 sampai 2013 dengan bintang mereka Candace Parker.

Melihat sejarah dan brand value yang bernilai, Magic Johnson pun bertekad mempertahankan Sparks agar tetap sejajar dengan LA Lakers. Selain Walter, beberapa orang kaya bergabung membiayai Sparks.

Grup yang ingin membeli Sparks juga terdiri presiden LA Dodgers, Stan Kasten. Menurut sumber ESPN, part owner Dodgers seperti Todd Boehly dan Bobby Patton. Mereka sudah melakukan pembicaraan dengan WNBA, yang mengambil alih kepemilikan Sparks setelah bangkrut.

WNBA mengaku kesulitan menjalankan liga di 2014 tanpa kehadiran Sparks. Pengaturan skedul pun terhambat. Namun, kehadiran konsorsium pembeli di bawah komando Magic dan Walter menjadi penyelamat kompetisi. Kamis (6/2) dilakukan jumpa pers resmi pembelian itu.

Partnership antara Magic dan Walter terjadi tahun 2012. Mereka membeli LA Dodgers dari tangan pemilik lama Frank McCourt dengan rekor pembelian US$ 2,15 miliar. Siapakah Walter?

Walter adalah chairman Dodgers dan Guggenheim Baseball Management. Walter juga CEO perusahaan Guggenheim Partners, sebuah perusahaan swasta yang bergerak di bidang pembiayaan global, dengan aset tak kurang senilai US$ 200 miliar.

Walter juga membuat kejutan dengan mengeluarkan dana ratusan juta untuk merekrut Clayton Kershaw. Kershaw, peraih penghargaan Cy Young award dengan kontrak senilai US$ 215 juta untuk tujuh tahun.

Memiliki Sparks memang masih jauh dari bisnis yang menguntungkan. Namun, kota Los Angeles patut berbangga memiliki sosok Magic Johnson dan Mark Walter, yang menyelamatkan ikon sejarah bola basket putri AS dan dunia itu.