Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
gara tes doping. Semua fakta menarik itu terjadi pada babak I Piala Davis Grup Dunia yang digelar serentak di delapan negara, 31 Januari-2 Februari.
Jerman melaju ke perempat final setelah langsung unggul 3-0 atas tamunya, Spanyol, yang tampil kurang menggigit tanpa dua bintangnya, Rafael Nadal dan David Ferrer. Jerman terakhir menjadi kampiun pada 1993, sedangkan Spanyol sudah lima kali juara sejak 2000.
Di perempat final, 4-6 April, Jerman menantang Prancis, yang juga langsung memimpin 3-0 atas tamunya, Australia. Di atas kertas, Prancis, yang memiliki dua pemain 10 besar, Richard Gasquet dan Jo-Wilfried Tsonga lebih diunggulkan dari Jerman, apalagi pertandingan akan digelar di Prancis, yang unggul rekor pertemuan 7-2 atas Jerman.
Pemain nomor satu Jerman, Tommy Haas, mengaku perjuangan untuk kembali menjadi juara memang berat, tapi pemain berusia 35 tahun itu justru merasa tahun inilah peluang mereka untuk kembali menjadi kampiun.
”Kami akan berusaha yang terbaik. Banyak negara-negara kuat tapi menjadi bagian dari tim yang diisi para pemain yang lapar kemenangan dan berbakat sungguh menyenangkan,” ujar Haas di situs Piala Davis.
Tim lain yang juga memastikan tempat di perempat final adalah Swiss. Tampil dengan dua pemain terbaiknya, Stanislas Wawrinka dan Roger Federer, Swiss memang terlalu tangguh buat tuan rumah Serbia yang tampil pincang tanpa bintangnya, Novak Djokovic dan Janko Tipsarevic. Federer dkk. langsung unggul 3-0.
Sumber: Harian BOLA; Penulis: Rahayu Widiyarti