Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Qua Wima Surabaya untuk lolos dari fase grup Djarum Superliga Badminton 2014 semakin berat. Dengan tidak hadirnya Ricky Widianto, peluang untuk mencuri angka dari sektor ganda lebih berat. Padahal, sebelumnya Wima sangat mengandalkan pemain Pelatnas Cipayung ini.
Ricky tidak bisa diturunkan di ajang ini karena harus berkonsentrasi ke All England pada 4-9 Maret nanti. Maklum, Ricky yang skenario awalnya berpasangan dengan Ade Yusuf Santoso memiliki kualitas relatif berimbang dengan ganda dari klub lain. Sebab pasangan Ricky/Selvanus pernah menjadi runner up di kejuaraan Yonex Sunrise Indonesia Open Grand Prix Gold 2013. Sebelum tampil di final, mereka sempat mengalahkan seniornya yang juga juara dunia ganda putra tahun 2013 yaitu Mohammad Ahsan dan Hendra Setiawan.
“Langkah kami cukup berat. Kami harus menata ulang komposisi pemain yang turun di setiap pertandingan, tergantung lawan yang kami hadapi,” ujar Ferry Steward, manajer Hi-Qua Wima Surabaya usai acara konferensi pers Djarum Superliga Badminton 2014 Hotel Premier Santika, Surabaya.
Praktis Wima hanya mengandalkan pasangan Ronald Alexander/Selvanus Geh. Pasangan ini memang bisa diandalkan karena mereka sebetulnya sudah berpasangan sejak masih junior. Hanya saja, di Pelatnas, mereka sempat berpisah. Pada 2013 lalu, Ronald harus bercerai dengan Selvanus. Ia dipasangkan dengan Debby Susanto di nomor ganda campuran.
“Terus terang kekuatan kami melemah jika hanya mengandalkan satu pasangan saja. Karena kekuatan kami sejak awal memang di nomor ganda,” sebutnya.
(Fahrizal Arnas)