Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Persija menjadi salah satu tim yang masuk kelompok perburuan striker. Sejumlah pemain dengan reputasi bagus dikaitkan masuk radar pembelian Macan Kemayoran.
Ada Pierre Boya, Ivan Bosnjak, dan Naohiro Takahara. Akan tetapi, usia dari ketiga pemain itu terbilang telah uzur, yakni sudah diatas kepala tiga.
Boya (30) sempat membela timnas Kamerun pada rentang 2005-2007. Ia bahkan pernah tampil di UEFA Cup saat berseragam Partizan.
Beralih ke Ivan Bosnjak (34). Mantan pemain timnas Kroasia itu mempunyai rekam jejak yang mentereng. Saat menunjukkan performa yang apik saat membela Dinamo Zagreb (2003-2006), dia ditarik untuk memperkuat Kroasia pada Piala Dunia 2006. Pemain yang terakhir kali bermain di Brunei DPMM FC pada 2013 lalu telah mengantongi 14 laga di timnas dan menyumbang satu gol.
Terakhir adalah Takahara (34). Tak beda jauh dengan Bosnjak, dia merupakan langganan timnas Jepang sejak 2000 hingga 2008. 23 gol telah dikoleksi dari 57 laga yang dilakoni.
"Bosnjak sudah datang ke Persija pada Rabu (23/1) pagi. Kemampuan dia akan kami pantau saat sesi latihan Kamis (24/1). Dia harus menunjukkan kemampuan terbaik jika ingin direkrut," kata pelatih Benny Dollo.
Untuk Boya, masih ditunggu hingga akhir pekan ini. Jika tak kunjung datang, maka penantian dihentikan. Sedangkan Takahara diakui Benny sudah tak masuk daftar pemain incaran.
"Ada lagi striker asal Afrika yang akan datang pada Jumat (24/1). Namun saya kurang jelas mengenai namanya," tutur Benny.
Soal usia pemain tersebut yang sudah tak muda lagi, Benny tak mempermasalahkan hal itu. Bagi pelatih berusia 63 tahun tersebut, kemampuan dan pengalaman menjadi faktor penting dalam memilih pemain.
"Selain mereka, masih ada satu lagi striker dari Afrika yang akan datang pada pekan depan. Sekarang kami masih mengurus administrasinya," ungkap Ketua Umum Persija, Benny Dollo.
Untuk seleksi tahap akhir ini, Persija tak mau salah pilih lagi seperti saat mengontrak Elie Aiboy. Pemain asal Papua itu yang diharapkan bisa berkontribusi positif ternyata terhambat kondisi fisik yang sudah tak prima lagi. Umur yang sudah menginjak 34 tahun itu menjadi salah satu faktornya.
Ditakutkan pemain incaran yang diharapkan dapat berduet dengan Costas di lini depan mempunyai kondisi fisik yang buruk karena digerogoti usia. Namun, Benny yakin dapat menemukan penyerang yang sesuai dengan skema permainan. "Persija butuh striker yang bertipe bomber. Kalau Shaka lebih berkarakter sebagai pengumpan, jadi tak kami permanenkan," ujar mantan pelatih timnas itu.