Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
bayang Sir Alex. Moyes akan selamanya dibandingkan dengan prestasi besar yang telah ditorehkan Sir Alex selama dua dekade.
Lalu, para pesaing bakal langsung melakukan tekanan. Wenger bersama Arsenal misalnya. Sudah pasti The Gunners merasa percaya diri menghadapi United sekarang mengacu pada rekor head to head antara manajer. Rekor Moyes saat menukangi Everton terbilang buruk saat menghadapi Arsenal di tangan Wenger.
Bila benar Jose Mourinho kembali ke Chelsea, maka bisa dipastikan Moyes bakal pusing tujuh keliling. Selama di Stamford Bridge (2004-2007), Mourinho telah membuktikan dirinya sanggup menjadi salah satu pesaing terkuat United di bawah Sir Alex.
Masih ada satu lagi klub asal London yang terus mengintai, yaitu Tottenham Hotspur. Menghadapi manajer Andre Villas Boas (AVB) bukan pekerjaan gampang buat Moyes, mengingat rekor pertemuan keduanya banyak dihiasi saling mengalahkan.
Persaingan tak hanya datang dari London, namun juga dari kota yang sama. Sang tetangga, The City, sudah menunjukkan keseriusan mereka untuk segera menjegal dominasi Setan Merah di orbit sepak bola Inggris.
Namun, ada fakta yang cukup melegakan bagi United. Moyes saat bersama Everton terkenal garang dalam menghadapi The City. Moyes kerap sukses membungkam The City dalam posisi siapapun pelatihnya.
Selain itu, Moyes terbilang pengalaman dalam laga derby atau pertemuan tim satu kota. Sebagai manajer Everton, Moyes berulang kali terlibat laga derby melawan Liverpool.
Sementara itu, berkaitan dengan Liverpool ada tekanan tersendiri pada Moyes. Kubu The Reds pasti bakal berlipat ganda bila bertemu United sekarang. Selain sudah menjadi tradisi bahwa United harus dicabik-cabik saat bertemu, kubu Liverpool juga masih mencium bau Everton pada sosok Moyes.
Satu hal lagi yang membuat Liverpool kian percaya diri, catatan Moyes pada laga Derby Merseyside titak begitu cemerlang. Kendati begitu, sudah tiga musim berturut-turut Moyes bersama Everton mengangkangi Liverpool dalam urusan klasemen akhir.
Tampaknya, Premier League Inggris bakal kian berdarah-darah.
(Penulis: Dedi Rinaldi, Majalah BOLAVAGANZA Edisi Juni 2013)