Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Selain Antonio Cassano dan Marco Parolo kedua pemain itu ada figur krusial lain yang turut membantu. Ia adalah kapten Alessandro Lucarelli.
Musim ini Lucarelli termasuk bek tajam di Serie A. Koleksi golnya sudah empat biji. Walau masih kalah dari Mehdi Benatia (Roma) dan Yuto Nagatomo (Inter), yang sudah membuat lima biji, gol Lucarelli lebih krusial.
Pemain berusia 36 tahun itu telah menyumbangkan empat angka buat klub. Satu poin disumbangkan ketika menghadapi Lazio (10/11) dan Sampdoria (22/12). Sang kapten menjadi pencetak gol penyeimbang 1-1 di dua pertandingan itu.
Golnya tak memberikan poin ketika Parma menang 3-1 atas Torino (6/1). Namun, tandukannya ketika menghadapi Chievo (19/1) merupakan gol kemenangan 2-1.
“Saya telah membuat gol dengan kepala, tumit, dan kaki kiri. Gol ke gawang Chievo membuat saya telah menyamai rekor pribadi. Saat ini adalah momen di mana area penalti lawan bersahabat dengan saya,” kata Lucarelli seperti dikutip situs resmi klub.
Total empat golnya itu sudah menyamai rekor gol terbanyaknya saat masih memperkuat Livorno pada 2004/05.
Tak hanya berbahaya di wilayah pertahanan lawan, bekas punggawa Genoa, Siena, Fiorentina dan sejumlah klub Serie A lainnya itu juga krusial di area pertahanan sendiri.
Lucarelli merupakan pengoleksi sapuan efektif tertinggi di Serie A saat ini dengan total 141 kali. Rival terdekatnya adalah Davide Astori (Cagliari; 136 sapuan) dan Cristian Zapata (Milan; 135). Jumlah intersepnya, yang mencapai 58 kali, adalah yang terbanyak dalam tim.
Sumber: BOLA Harian, Penulis: Anggun Pratama