Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Persiba siap menyongsong Liga Super Indonesia 2014 yang akan digelar mulai 1 Februari mendatang. Manajemen dan tim pelatih mencoba realistis dalam mengapungkan harapan di musim depan.
Performa musim lalu yang menurun, yakni finis di urutan ke-14, membuat manajemen agak berhati-hati dalam mematok target. Posisi itu merupakan yang terburuk selama Beruang Madu tampil di LSI. Tiga musim terakhir saja, klub asal Kota Minyak itu selalu menembus 10 besar, bahkan pada musim 2009/10 bertengger di posisi ketiga pada klasemen akhir.
"Musim depan target kami hanya berada di papan tengah. Kami sadar dengan materi pemain yang kami miliki kami sulit bersaing dengan kontestan lain," kata Irfan Taufik, Sekretaris Persiba.
Pada musim 2014, Persiba banyak kehilangan pemain pilar musim lalu. Ada Yusar Fandi yang hijrah ke Putra Samarinda. Kapten tim Patrice Nzekou juga memutuskan meninggalkan Balikpapan karena tak ada kecocokan kontrak baru. Kini diapun berseragam Persebaya.
Untuk menambal kekosongan dibeberapa posisi, Persiba telah merekrut pemain baru. Namun, sepak terjang pemain itu tak terlalu mentereng.
Hal itu dilatar belakangi karena manajemen memangkas alokasi dana untuk belanja pemain. Alhasil, tim manajemen berkoordinasi dengan tim pelatih untuk mendatangkan pemain dengan harga yang minim.
"Musim lalu kami menganggarkan untuk belanja pemain hingga Rp17 miliar. Sedangkan saat ini kami potong hampir 50 persen, yakni 10-11 miliar. Jadi kami mencari pemain yang harganya tak terlalu mahal," ungkap Irfan.
Irfan dan seluruh jajaran manajemen yakin bahwa harga bukan patokan kualitas pemain. Ia berharap beberapa pemain anyar yang datang ke Persiba menunjukkan kualitas yang apik.
"Kami meyakini bukan berarti dengan harga yang minim menunjukkan kualitas pemain buruk. Contohnya kami telah mengontrak Ansu Toure, dia pemain timnas Liberia yang mempunyai skill bagus," tutur Irfan.