Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
1 dari Persik, Rabu (15/1). Pelatih Persebaya, Rahmad Darmawan, mengaku tak begitu kecewa dengan kegagalan anak asuhnya tersebut. Pasalnya, mantan pembesut timnas SEAG Myanmar ini bisa lebih fokus untuk menyiapkan pasukannya ke LSI nanti.
“Semua pasti ada hikmahnya. Saya mengambil sisi positif dari kegagalan ini. Saya lihat anak-anak sudah bisa menerjemahkan strategi yang saya inginkan di lapangan. Itu bagi saya lebih dari cukup. Kini saya bisa konsentrasi total menyiapkan tim ini ke LSI,” tutur Rahmad.
Pelatih asal Lampung ini mengakui kebersamaannya bersama Greg Nwokolo memang sangat kurang. Maklum, lanjut Rahmad, dia baru bisa bertatap muka secara intensif tak lebih dari lima kali pertemuan di latihan rutin. Baginya, itu sangat tidak cukup untuk membangun komunikasi pribadi dengan semua pemain.
“Membangun tim tidak seperti membalikkan telapak tangan. Saya dan pemain harus punya hubungan yang harmonis. Sebagian besar memang sudah terjalin dengan baik. Karena ada yang musim lalu bersama saya di Arema, juga anak-anak eks Sea Games. Tapi saya harus menyatukan kekuatan itu menjadi satu tim yang utuh,” tuturnya.