Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Dualisme Pengprov PSSI Sumut kemungkinan akan berakhir. Pasalnya perubahan statuta asosiasi PSSI provinsi seluruh Indonesia tahun 2014 membuat salah satu Ketua Pengprov PSSI Sumut, versi HM Darwin Syamsul memilih mundur.
Surat pengunduran diri tersebut dikirimkannya ke PSSI per tanggal 10 Januari lalu. Padahal masa periode kerja masih menyisahkan satu tahun lagi. Mundurnya Darwin praktis menyisakan Pengprov PSSI Sumut versi Kamaluddin Harahap.
"Demi kepentingan dan kemajuan sepakbola Sumut, Saya memilih mundur saja. Karena Saya tidak bisa mengurus sepakbola dengan embel-embel politik," kata HM Darwin Syamsul kemarin.
Menurutnya dalam surat yang dikirimkan PSSI perihal perubahan status asosiasi PSSI provinsi seluruh Indonesia, poin keempat sesuatu hal yang ganjil.
"Kepengurusan yang habis masa bakti tahun 2013 wajib menggelar musdalub mencari ketum baru. Tapi kepengurusan Saya sendiri baru selesai tahun 2015. Tapi kalau contoh seperti Rasudin (ketum pengprov Sumut lalu yang meninggal, red) musdalub memilih ketum barulah pantas digelar," tegas Darwin.
Sebagai warga Sumut yang menginginkan sepakbola maju, Darwin legowo tarik diri. Meskipun harus terzolimi dengan statuta tersebut, dia akan tetap mendukung sepakbola.
"Siapa pun yang terpilih nantinya sebagai ketua asosiasi sepakbola Sumut, harapan saya bisa membawa sepakbola Sumut bisa lebih baik. Dengan mundurnya Saya ini, PSSI pusat akan mengambil alih dan menentukan panitia musdalub di Sumut nanti," tambah Darwin.
Musdalub Sumut akan diikuti sebanyak 63 suara yang terdiri dari 33 pengcab dan 30 suara klub Divisi III. "Saya punya harapan sepakbola Sumut dan Indonesia maju.