Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
seok di LSI.
Pada LSI 2013, PBR nyaris terdegradasi sebelum akhirnya bertahan di kompetisi kasta tertinggi lewat kemenangan atas Persikabo di babak play-off.
Kini, setelah melakukan perombakan total dengan hanya menyisakan delapan pemain musim lalu, PBR memang masih tetap didominasi pemain muda di bawah usia 25 tahun. Hanya, pemain muda untuk liga unifikasi nanti relatif lebih berpengalaman tampil di kompetisi level tertinggi.
Pemain-pemain muda musim lalu, seperti Rizky Pellu, Mokhamad Syaifudin, Dolly Gultom, Iman Pathurohman, Riyandi Ramadhana, dan Muhammad Arsyad, semakin matang seiring bertambahnya jam terbang mereka. Di sisi lain, pemain muda rekrutan baru berasal dari klub LSI maupun LPI, di antaranya Alfonsius Kelvan, David Laly, Dias Angga, Wildansyah, dan Kim Jeffrey Kurniawan.
“PBR bukan tim besar yang bisa mengumpulkan pemain bintang. Agar bisa bersaing dalam kompetisi yang ketat, kami butuh pemain bertipe petarung yang mau kerja keras,” kata Dejan Antonic, pelatih baru PBR suksesor Daniel Darko Janackovic.
Namun, Dejan tak serta-merta mengisi skuatnya dengan pemain muda. Kehadiran pemain senior kaya pengalaman tetap dianggap penting sebagai penyeimbang tim. Maka, hadirlah pemain dengan jam terbang tinggi, mulai Bambang Pamungkas (33), T.A. Musafri (31), Agus Indra Kurniawan (31), Hermawan (30), serta tiga legiun asing Gaston Castano (28), Dennis Romanovs (35), dan Boban Nikolic (33).
“Riskan jika PBR hanya mengandalkan pemain muda di LSI. Pemain senior akan menjadi pemain pilar di setiap posisi mulai kiper hingga lini depan. Mereka juga diharapkan menjadi mentor bagi pemain muda PBR,” ujar mantan pelatih Arema LPI dan Pro Duta itu.
Penulis: Budi Kresnadi; Sumber: Harian BOLA; Editor: Eko Widodo