Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Viking: PSSI Harus Belajar dari Pengalaman

By Tulus Muliawan - Jumat, 3 Januari 2014 | 19:40 WIB
Ilustrasi suporter. (Guiseppe Bellini/Getty Images)

Laga klasik Persib Bandung vs Persija Jakarta selalu menimbulkan ketegangan antar suporter. Untuk itu, peran PSSI dan PT Liga Indonesia (LI) sangat dibutuhkan untuk menjaga keamanan agar pertemuan klasik Maung vs Macan tidak menimbulkan rusuh aklibat ulah oknum suporter.

Harapan itu dilontarkan oleh Dirijen Viking, Yana Umar. Yana tidak ingin pertarungan ketat yang seharusnya berjalan menarik antara Persija dan Persib kembali terganggu oleh insiden di luar lapangan.

Seperti musim lalu, rombongan bus Persib yang hendak menuju Stadion Gelora Bung Karno dari Hotel Kartika Chandara Jakarta dilempari batu oleh oknum suporter Persija. Akibatnya kaca bus pecah, sejumlah pemain terluka, dan laga pun tertunda hingga beberapa bulan.

“Pertemuan Persib lawan Persija keamanannya harus lebih ketat dari pertandingan tim-tim lain. Kejadian musim lalu harus jadi cerminan pihak panpel, keamanan, termasuk peran PSSI dan PT Liga juga diperlukan agar pertandingan Persib dan Persija berjalan tanpa ada bentrokan antar suporter,” ujar Yana.

Yana menambahkan, kalau memang PSSI, PT LI, panpel, dan keamanan tidak sanggup mengamankan lebih baik laga klasik Persib dan Persija dilangsungkan di tempat yang netral. Selain itu, PSSI juga harus lebih tegas dalam membuat aturan.

"Kalau tanpa penonton, kedua suporter tim dilarang juga, jangan seperti musim lalu, katanya tanpa penonton tapi suporter Persija bisa, sedang Persib tidak bisa, itu kan mengakibatkan kecemburuan juga,” kata Yana.