Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Demi Liput Schumi, Jurnalis Menyamar Jadi Pendeta

By Tulus Muliawan - Kamis, 2 Januari 2014 | 15:00 WIB
Ratusan jurnalis menanti kabar terbaru soal Michael Schumacher di RS Grenoble CHU. (JEAN-PIERRE CLATOT/AFP/Getty Images)

Kerja seorang jurnalis memang menantang. Tak jarang seorang jurnalis mengabaikan keselamatan dirinya demi mendapatkan sebuah berita, baik berupa wawancara, foto, maupun video. Bukan hanya ekstrem, hal unik seputar peliputan sebuah berita juga kerap terjadi.

Salah satu hal unik terjadi di RS RS Grenoble CHU, Prancis, tempat juara dunia Formula 1 yang mengalami kecelakaan hebat, Michael Schumacher, dirawat. Seorang jurnalis sengaja menyamar menjadi pendeta untuk melihat keadaan Schumi.

Tentunya kehadiran jurnalis itu bukan hanya untuk melihat, tetapi untuk mengamati keadaan Schumi yang sedang koma dan menulis di media massa tempatnya bekerja.

Sayangnya, upaya itu tidak berhasil karena penyamaran si jurnalis keburu diketahui oleh petugas keamanan di sekitar kamar tempat Schumi terbaring koma.

Kisah unik penyamaran jurnalis itu disampaikan manajer Schumacher, Sabine Kehm, dalam sebuah konferensi pers di Grenoble. Ia mengaku terkejut dengan insiden tersebut.

"Rupanya wartawan berpakaian sebagai seorang pendeta telah mencoba untuk mendapatkan akses ke kamar Michael," kata Kehm kepada media massa Jerman, Die Welt.

Dalam konferensi pers tersebut, Kehm juga menegaskan kepada wartawan agar bisa bersabar menanti kabar terbaru seputar kondisi Schumi. Ia juga meminta kepada para peliput agar menghargai keadaan keluarga Schumi yang masih sangat terpukul.

Dalam kode etik jurnalistik, seorang wartawan diwajibkan menempuh cara-cara yang profesional dalam melaksanakan tugas jurnalistik. Selain itu, mereka juga wajib menghormati hak narasumber tentang kehidupan pribadinya.