Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Persik termasuk salah satu dari sembilan kontestan LSI yang bermasalah dengan finansial. Sekum Barnadi mengungkapkan memang saat ini kas Persik nol rupiah. Karena dari kompetisi Divisi Utama lalu, manajemen tak memiliki saldo di laporan keuangannya. Bahkan mereka sempat menunggak sebulan gaji pemain, namun telah dilunasi.
“Kas kami memang kosong. Jadi kami harus cari dana besar bila Persik ingin lolos verifikasi finansial sebagai syarat ikut LSI. Meskipun tak punya saldo, tapi kami tak memiliki tanggungan ke pihak lain, seperti delapan klub LSI lain yang masuk daftar PT LI tersebut,” ungkap Barnadi.
Lebih lanjut Barnadi menjelaskan bila manajemen Persik tak mengirimkan laporan keuangan ke PT LI untuk diverifikasi. Alasannya, dalam data itu Persik harus melampirkan sisa dana yang dimiliki untuk modal kompetisi mendatang.
“Kami memang sengaja tak menyertakan aspek finansial ke PT LI. Karena syaratnya klub harus punya dana dalam berkas yang akan diverifikasi. Sehingga kami pun tak mencantumkannya. Jadi wajar bila kami termasuk klub yang belum siap berkaitan dengan keuangan,” kata Barnadi.