Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Pebulutangkis Indonesia sedang mempersiapkan diri untuk tampil di sejumlah turnamen besar. Selain fokus pada SEA Games Myanmar 2013, PBSI juga tengah bersiap menghadapi BWF Super Series Finals 2013 yang menjadi turnamen penting di penghujung tahun ini.
BWF Super Series Finals 2013 merupakan akhir dari rangkaian turnamen kelas super series yang dihelat BWF sepanjang tahun 2013. Terdapat 12 turnamen super series yang telah berlangsung sebelumnya. Di antaranya adalah lima turnamen kelas super series premier di Indonesia, China, Inggris, Denmark, dan Korea serta tujuh turnamen kelas super series di Malaysia, India, Singapura, Jepang, China, Prancis, dan Hong Kong.
BWF Super Series Finals 2013 yang akan dilangsungkan di Kuala Lumpur Stadium, Kuala Lumpur, Malaysia, 11-15 Desember, tak hanya menawarkan hadiah yang cukup menggiurkan senilai 500 ribu dollar AS, tapi juga poin yang tinggi untuk mendongkrak ranking dunia. Sebanyak 11.000 poin akan dikantongi pemenang, setara dengan perolehan poin di turnamen kelas super series premier.
Format kompetisi yang digunakan adalah sitem round robin, dimana tiap nomor akan dibagi menjadi dua grup. Setiap grup terdiri dari empat wakil yang akan saling berhadapan dan dipilih dua terbaik dari tiap grup yang berhak untuk tiket babak semifinal.
Dua nomor menjadi andalan Indonesia pada kejuaraan ini. Pasangan ganda campuran Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir serta Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan masih menjadi harapan untuk meraih gelar.
"Melihat materi dan kualitas pemain, ganda putra dan ganda campuran memang paling berpeluang untuk meraih gelar juar," tutur Ricky Soebagdja, Kasubid Pelatnas PP PBSI.
Sementara itu kepala pelatih ganda campuran PBSI Richard Mainaky menegaskan, target utama di turnamen nanti tentu adalah menjadi juara.
“Kalau ditanya target, setiap pertandingan pasti target Tontowi/Liliyana ya juara, termasuk di turnamen ini. Pemain-pemain di top 4 kemungkinan akan memberikan perlawanan terberat. Namun, Tontowi/Liliyana sudah bisa mengalahkan Nielsen/Pedersen (Denmark) yang biasanya sulit mereka kalahkan. Tentunya membuat mereka lebih percaya diri,” tandas Richard Mainaky.