Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
23 Indonesia di laga penutup penyisihan Grup B sepak bola SEA Games Myanmar, Senin (16/12), amat mirip dengan Thailand. Tim tuan rumah cenderung bermain menunggu, memancing lawan-lawannya masuk pertahanan mereka sebelum menggeber serangan balik mematikan. ==Laporan Ario Yosia dari Myanmar===
"Tipikal permainan Myanmar hampir sama dengan lawan Thailand, mereka menunggu lawan, hanya melakukan pressing 10-15 menit, kemudian banyak melakukan counter attack cepat saat pemain-pemain belakangnya mulai naik meninggalkan posisinya," tutur Rahmad Darmawan.
Rahmad Darmawan tak ingin para pemainnya melakukan kesalahan seperti saat menjajal kekuatan Thailand. Tim Garuda Muda takluk 1-4 karena terjebak strategi permainan Tim Gajah Putih. "Saya menuntut pemain menjaga keseimbangan tim. Jangan ceroboh, saat Myanmar melakukan serangan balik, jangan sampai para pemain poros belakang kekurangan orang karena terlanjur naik terlalu jauh meninggalkan pertahanan," ujar Rahmad Darmawan.
Peran dua pemain jangkar dalam skema 4-2-3-1 terasa amat krusial. Mereka menjadi andalan melapisi pertahanan saat kubu lawan melakukan penetrase ke jantung pertahanan Indonesia. Saat menghadapi Thailand, kinerja dua gelandang bertahan tak maksimal. Mereka sering telat menutup area pertahanan.
"Peran dua gelandang jangkar amat krusial. Kuncinya para pemain harus bermain tenang. Sebisa mungkin jangan melakukan kesalahan-kesalahan elementer. Ganjarannya akan sangat tak mengenakkan," kata pelatih asal Lampung tersebut.