Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Manchester City, Raja Kandang

By Ade Jayadireja - Senin, 16 Desember 2013 | 20:24 WIB
Manchester City (Getty Images)

3 atas Arsenal di Etihad Stadium dalam lanjutan English Premier League 2013/14, Sabtu (14/12), memastikan Manchester City masih mempertahankan rekor 100 persen di rumah. Maka, tidak salah jika publik menilai tim besutan Manuel Pellegrini jago kandang.

Sejak awal musim 2011/12, City sesungguhnya sulit ditaklukan di depan pendukungnya. Total 46 pertandingan dilalui, Manchester biru mencatat 40 kemenangan, empat seri dan dua kekalahan. Pencapaian tersebut lebih baik dari Manchester United, Chelsea, Arsenal, dan Tottenham Hotspur yang masing-masing hanya meraih 34, 30, 29, dan 27 kemenangan.

Musim ini City terlihat lebih impresif di kandang berkat rekor gol. Delapan pertandingan telah dilakoni, City selalu mencatat kemenangan dengan mencetak minimal dua gol. Rekor ini lebih baik ketimbang 2012/13, di mana tim yang saat itu diasuh Roberto Mancini mengklaim enam kemenangan dan dua imbang.

Hull City ‘beruntung’ menjadi satu-satunya tim yang pulang dari Etihad Stadium dengan ‘hanya’ menderita dua gol musim ini. Juara bertahan Man United dibantai rival sekota 4-1 di pertengahan September. Norwich City dicukur tujuh gol tanpa balas pada awal November, sementara Spurs dipaksa menelan kekalahan 4-0 oleh The Citizens akhir bulan lalu.

Dengan nyaris selalu mengadakan pesta gol untuk memanjakan para fan setia di liga domestik musim ini, maka tidak mengherankan bahwa total gol kandang juga lebih baik dari musim lalu. Jika di 2012/13 hanya 19 gol, Sergio Aguero, dkk. telah mengemas 35 gol dengan rata-rata 4,4 gol perlaga!

Label jago kandang kian diperkuat melihat catatan laga tandang City yang berbanding terbalik 180 derajat. Empat kekalahan di EPL musim ini semua terjadi di kandang lawan: Cardiff City (3-2), Aston Villa (3-2), Chelsea (2-1), dan Sunderland (1-0). Empat kunjungan lain berakhir dua kemenangan dan dua seri.

Raihan tersebut lebih buruk daripada musim lalu. Dalam delapan laga tandang City, empat berakhir dengan tiga poin penuh, sementara sisanya meraup satu poin.

Gol yang diproduksi di laga kunjungan cukup irit, 13 gol, jumlah yang sama dengan musim lalu. Jika City berharap rekor tak terkalahkan hingga akhir musim dapat membantu menjadi juara liga, sebaiknya mereka berpikir ulang. Liverpool berstatus tidak terkalahkan di Anfield pada 2008/09, namun hanya finis kedua di belakang United. Chelsea lebih dulu bernasib demikian (2006/07 dan 2007/08), juga Arsenal (1998/99 dan 2007/08).

(Theresia Simanjuntak)