Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
masing. Maka, kekuatan mental yang akan menjadi penentu di matchday 6 Grup F Liga Champion, Rabu (11/12).
Satu-satunya pertemuan itu terjadi di matchday 2, Arsenal memaksa pasukan Rafa Benitez pulang dengan tangan kosong lewat dua gol tanpa balas. Walau bukan partai klasik, pengalaman kedua kubu bertemu dengan rival senegara calon lawan mereka bisa menjadi pelajaran penting.
Dua musim lalu, debut Napoli di Liga Champion, wakil dari Italia itu menang atas tim Inggris, Manchester City, 2-1 di kandang dan seri 1-1 di laga tandang. Lolos ke 16 besar, Partenopei menggebuk Chelsea 3-1 di leg pertama, sebelum dihempaskan 4-1 di Stamford Bridge. Napoli juga pernah menghadapi Liverpool di Europa League 2010/11di babak penyisihan grup. Pertemuan pertama berakhir imbang tanpa gol, sementara yang kedua berujung kekalahan 3-1.
Arsenal sangat sering berjibaku melawan klub-klub Italia, 30 kali! The Gunners mengklaim 15 kemenangan, empat seri dan tujuh kekalahan, dengan catatan laga tandang adalah kalah lima, imbang empat dan kalah lima kali. AC Milan merupakan rival Italia terakhir yang beradu dengan Arsenal di Liga Champion 2011/12. Mengunjungi San Siro, tim asuhan Arsene Wenger dihajar 4-0, namun mampu menang 3-0 di London.
Menilik performa belakangan, Arsenal tengah on-fire berkat empat kemenangan dan satu seri di lima laga terakhir di semua kompetisi. Sebaliknya, Napoli tengah terseok-seok. Di jumlah laga yang sama, mereka hanya bisa sekali menang, serta takluk tiga kali.
Mampukah Arsenal menghentikan catatan enam kali tak terkalahkan Napoli di San Paolo di kompetisi ini?
(Theresia Simanjuntak)