Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Pemain Indonesia musim ini banyak yang hijrah ke Liga Super Malaysia. Apa enaknya bermain di kompetisi negeri Jiran?
Budi Sudarsono punya cerita tersendiri. Berkiprah di Liga Malaysia memang memberi pengalaman baru dan kenyamanan bagi pemain. Terutama soal kepastian gaji yang tak tertunggak hingga kompetisi berakhir. Ini pula yang dialami Budi Sudarsono ketika membela Polis Di Raja Malaysia (PDRM) pada 2009 lalu.
“Yang jelas nilai kontrak lebih besar dibanding di Tanah Air. Saat itu saya setengah musim bermain di PDRM. Tapi kontrak saya hampir senilai satu musim bila bergabung di klub Indonesia. Soal fasilitas, saya kira relatif. Jika ingin mencari uang, di Malaysia lah tempatnya,” tutur Budi Sudarsono.
Namun, lanjut Budi, yang masih kurang di Liga Malaysia atmosfer penontonnya. Dari para peserta liga, hanya beberapa yang memiliki fans klub. Sisanya para penonton dan penikmat sepak bola.
“Fanatisme penonton di sana masih kurang. Jadi adrenalin saya tak membara. Tak seperti bila bertanding di Indonesia yang tiap klub didukung suporter fanatiknya. Di Malaysia, kita sepertinya hanya punya tanggung jawab terhadap klub, tidak kepada suporter,” katanya.