Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Bukan tanpa tujuan dan alasan bila Pelatih Pusamania Borneo FC, Arcan Iurie, memboyong anak asuhnya untuk menjalani pemusatan latihan lanjutan ke Kediri.
Mantan arsitek Persik di LI 2009 itu memilih Kota Tahu karena faktor kedekatan emosional. Hal lain, klub-klub Divisi Utama sekitar wilayah ini cukup tangguh untuk jadi lawan uji tanding.
Momen emosional pun terjadi sebelum partai uji coba Persik vs Borneo FC digelar pada Minggu (8/3). Selain Arcan, beberapa penggawa Borneo FC dan Persik juga saling bernostalgia, tepatnya saat rombongan tim berjulukan Pesut Etam itu tiba di Stadion Brawijaya untuk menggelar latihan, Jumat (6/3). Saat itu tim Persik baru saja menyelesaikan sesi latihan sehingga perjumpaan kedua tim di stadion tak terelakkan.
Tak pelak, kesempatan itu dimanfaatkan untuk temu kangen antara Arcan , Hamka Hamzah, Usep Munandar, dan Saktiawan Sinaga berangkulan dengan Harianto dkk. Keempatnya tercatat pernah bergabung dengan tim Macan Putih.
"Apa kabar? Tak terasa sudah hampir enam tahun saya meninggalkan Kediri. Kalian masih tampak muda dan kuat bermain bola ya," canda Arcan kepada Harianto dan Kusnul Yuli.
Tak mau kalah, dua legenda Persik itu membalas guyonan pelatih asal Moldova itu. "Kami masih termasuk junior, Coach. Kami masih kuat kalau melawan pemain Borneo FC. Persik sulit dikalahkan, meski Borneo FC banyak pemain bintang," balas Harianto.
Tawa riang langsung bergema di lorong masuk stadion.
"Sayang sekali Persik dicoret dari LSI. Kami punya kenangan indah dengan Kediri. Kami pernah merasakan era keemasan klub ini. Makanya, kami usulkan ke manajemen agar uji coba di Kediri," ungkap Hamka, yang jadi penghubung timnya dengan manajemen Persik.