Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Keputusan pensiun yang diambil Andy Murray (Britania Raya) pada tahun ini dinilai eks petenis nomor satu dunia asal Spanyol, Rafael Nadal, sudah tepat.
Sebagai sesama petenis yang kerap didera cedera, Rafael Nadal menyebut Andy Murray menderita dengan permasalahan cederanya yang tak kunjung pulih.
"Ketika Anda masuk ke dalam lapangan pertandingan tanpa tujuan yang jelas karena Anda tidak bisa bergerak dengan baik dan merasa kesakitan, itu adalah waktunya untuk mengambil keputusan," ucap Nadal yang dilansir dari BBC, Sabtu (12/1/2019).
Nadal, 32 tahun, juga dikenal sebagai petenis elite yang rawan cedera.
Dalam kurun beberapa tahun terakhir, kolektor 17 titel Grand Slam itu harus berjibaku dengan masalah di lutut dan pergelangan tangannya.
Namun, Nadal mengaku beruntun karena belum sampai di titik untuk berhenti mengayun raket tenis.
"Saya selalu memiliki perasaan 'kami akan perbaiki cedera ini'," kata Nadal.
"Namun, tentu saja, ada periode waktu ketika Anda tidak bisa melihat harapan itu. Hal tersebut berat," ucap dia.
"Saya tahu itu berat dari segi mental. Andy mungkin sudah berjuang dalam waktu yang lama. Jika dia tidak bisa merasakan cederanya pulih, keputusan pensiun mungkin hal tepat untuk kesehatan mentalnya," tutur Nadal lagi.
Baca juga:
Rafael Nadal dan Andy Murray pertama kali bertemu di lapangan pertandingan saat masih berusia remaja dan berkompetisi pada level junior.
Setelah masuk ke level senior, Nadal dan Murray tercatat sudah 24 kali bertanding.
Dalam 24 duel itu, Murray berhasil menang 7 kali.
Andy Murray menyampaikan kabar rencana pensiunnya pada konferensi pers menjelang turnamen Grand Slam Australia Terbuka 2019 di Melbourne Park, 14-27 Januari.
Dalam kesempatan itu, Murray mengatakan bahwa dia semula ingin pensiun pada Wimbledon 2019.
Namun, Murray berpeluang besar menjadikan Australian Open tahun ini sebagai turnamen penutup perjalanan karier tenisnya.