Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Menghitung Peluang Zheng Siwei/Huang Yaqiong Setelah Mendominasi Sepanjang 2018

By Delia Mustikasari - Kamis, 10 Januari 2019 | 20:33 WIB
Ganda campuran China, Zheng Siwei (kiri) dan Huang Yaqiong, dengan medali emas Kejuaraan Dunia 2018 pada Minggu (5/8/2018) di Nanjing, China. ( BWF )

Pasangan Zheng Siwei/Huang Yaqiong (China), tercatat sebagai ganda campuran terbaik dunia saat ini dengan menduduki peringkat pertama dunia. Apakah dominasi mereka akan berlanjut pada 2019?

Pemain ganda campuran Inggris, Marcus Ellis, mengakui bahwa dia sulit mengalahkan pasangan juara dunia 2018 tersebut.

"Ada alasan mengapa mereka adalah pasangan terbaik di dunia. Tidak peduli berapa banyak Anda bersaing dengan mereka, mereka menemukan celah tiga atau empat poin dalam permainan di mana mereka mendapatkan keunggulan," kata Ellis seperti dilansir BolaSport.com dari laman BWF.

"Setelah Anda memberi mereka keunggulan tiga hingga empat poin, masih sulit untuk melawannya," ucap Ellis.

Ellis dan rekannya, Lauren Smith berada dalam grup yang sama dengan unggulan teratas, Zheng/Huang pada BWF World Tour Finals 2018 di Guangzhou, China, Desember lalu.

Zheng/Huang nyaris tidak melakukan kesalahan saat bertanding sejak dipasangkan pada akhir 2017.

Mereka memenangi tiga turnamen pada tahun itu dan terus merintis jejak hingga 2018 dengan menembus final pada 12 turnamen dan memenangi sembilan gelar.

Mereka sangat dominan sehingga mereka merebut gelar pada Kejuaraan Dunia dan Asian Games 2018, diikuti oleh kemenangan pada Japan Open dan China Open.

Setelah terhenti pada babak pertama di Korea karena retire Zhang/Huang memenangkan tiga turnamen secara beruntun.

Namun, pada BWF World Tour Finals 2018, Zhang/Huang dikalahkan rekan senegara, Wang Yilyu/Huang Dongping.

Pasangan ganda campuran, Zheng Siwei/Huang Yaqiong, menjadi juara China Open 2018, Minggu (23/9/2018).
BWFBADMINTON.COM

"Saya pikir mereka sangat rinci dalam hal serangan. Aksi Huang di net sangat kuat, efektif, dan menempatkan kami dalam banyak tekanan," ucap Smith.

"Mereka tidak memberi Anda poin dengan mudah. Pengembalian shuttlecock mereka sangat rapi, dan mereka memiliki reputasi yang sulit dikalahkan. Pada level itu, Anda pikir mereka No.1 dan Anda memiliki sedikit rasa hormat."

Bagi Smith, tantangan untuk menghadapi nomor lawannya di net adalah kecepatan gerakan dan antisipasi.

"Saya pikir dia memposisikan dirinya untuk satu tembakan atau dua tembakan saat dia menutupi tembakan net dan kemudian tembakan lain. Mereka saling menutupi serangan yang akan diberikan kepada lawan. Dia sangat bagus di sana, jadi sulit untuk menjauh darinya karena dia sangat cepat."

Baca juga:

Pasangan ganda campuran Malaysia, Goh Soon Huat, mengagumi Zheng karena kecepatannya di lapangan, sementara rekannya Shevon Jemie Lai mengatakan sulit untuk mendapatkan poin di net karena Huang sangat stabil.

"Huang sangat konsisten di net dan jarang membuat kesalahan. Hal tersebut memberi banyak tekanan kepada Anda," ucap Shevon.

Akan menarik untuk melihat apakah Zheng dan Huang dapat mempertahankan dominasinya pada 2019.

Rival terberat mereka saat ini adalah rekan senegara, Wang Yilyu/Huang Dongping dan Yuta Watanabe/Arisa Higashino (Jepang).

Selain itu, ada Chan Peng Soon/Goh Liu Ying (Malaysia), Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir (Indonesia), dan Tang Chun Man/Tse Ying Suet (Hong Kong) yang pernah mengalahkan mereka pada 2018.

Liliyana sebentar lagi berencana gantung raket, sementara Tang telah dipasangkan dengan tandem berbeda dalam dua turnamen awal tahun ini.

 
 
 
Lihat postingan ini di Instagram
 
 

Alasan Ivan Kolev yang menerima pingan dari Persija Jakarta menurut sang agen. #ivankolev #persijajakarta #persija #macankemayoran #thejakmania #jakmania #thejak

Sebuah kiriman dibagikan oleh BolaSport.com (@bolasportcom) pada

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P