Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
JUARA.NET - Jelang bergulirnya seri perdana Formula 1 (F1), tim Red Bull kini tengah dirundung masalah pasca-insiden Pierre Gasly saat sesi pramusim lalu.
Hal itu telah dikonfirmasi rekan setim Pierre Gasly, yakni Max Verstappen, bahwa akibat insiden tersebut, Red Bull harus mengakhiri sesi pramusim lebih cepat di hari terakhir.
Bagi Verstappen, insiden Gasly sangat berpengaruh, meski Red Bull telah memberi upaya terbaik menurut mereka guna menunjang RB15 saat mengarungi musim yang panjang.
Kini, Red Bull tengah memulai persiapan untuk musim baru yang akan dimulai pada 17 Maret nanti dengan memperbaiki RB15 yang akan dipakai oleh dua pembalapnya itu.
Baca Juga : Pelatih Juventus Sempat Ingin Mundur Sebelum Laga Kontra Napoli
Baca Juga : Pernah Kalahkan Momota, Sameer Verma Ingin Raih Gelar All England Open
Pekerjaan rumah Red Bull di detik-detik akhir persiapan musim ini sangat bergantung pada data yang diperoleh saat pramusim lalu di Circuit de Catalunya, Barcelona, Spanyol.
Meski demikian, mereka tidak punya cukup data untuk melakukan itu lantaran dibatasi dalam melakukan jumlah putaran pada dua hari terakhir pramusim dengan total 74 lap.
Kendala yang paling kentara dari tim arahan Christian Horner itu terletak pada girboks yang membuat Red Bull lumpuh di pramusim hari terakhir.
"Kami mengganti girboks, tetapi Anda selalu terbatas dengan bagian yang Anda miliki dalam pengujian. Ketika sudah memiliki dua yang dihancurkan, itu tidak akan ideal," ucap Verstappen dikutip Juara.net dari Express.
Pembalap asal Belanda itu masih yakin timnya akan mampu menampilkan performa yang apik saat awal musim nanti, walau kini Red Bull tengah berlomba dengan waktu untuk membuat RB15 kembali prima.
Verstappen dan Gasly merupakan duet baru di tim Red Bull.
Gasly dipromosikan dari tim junior Red Bull, yakni Toro Rosso, menyusul kepindahan pembalap asal Australia, Daniel Ricciardo, ke tim Renault.