Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
JUARA.NET - Pebalap ternama MotoGP Valentino Rossi sudah 9 kali juara dunia, tetapi belum pernah memenangi gelar dalam hampir satu dekade terakhir.
Dengan usia yang sudah menginjak 40 tahun, kekuatan Valentino Rossi kini mulai berkurang, apalagi saat bersaing dengan pebalap muda energik Marc Marquez.
Namun, di musim ke-24 kejuaraan dunia balap paling prestisius itu tak ada tanda-tanda kultus atau pemujaan terhadap Valentino Rossi memudar.
Kenapa masih sangat banyak penggemar MotoGP memuja pebalap Italia itu, padahal sudah nyaris kesulitan menjadi juara?
Sebagaimana dikutip Juara.net dari BBC.com, inilah 6 alasan kenapa pebalap berjuluk The Doctor itu tetap menjadi ikon olahraga MotoGP.
1. Gairahnya Tetap, meski Telah Sangat Sukses
Rekor Valentino Rossi sangat brilian.
Valentino Rossi masih merupakan satu-satunya pebalap yang menjuarai Kejuaraan Dunia di kelas 125 cc, 250 cc, 500 cc, dan MotoGP.
Valentino Rossi produktif dalam 9 musim pertamanya di level MotoGP, antara tahun 2002 hingga 2010.
Dalam rentang itu, Valentino Rossi memenangi 6 kejuaraan, termasuk 4 berturut-turut tahun 2002-2005.
Valentino Rossi finis di urutan ketiga pada musim 2018.
Flavio Fratesi, direktur klub penggemar resmi Valentino Rossi, mengatakan: "Bahkan usai memenangi segalanya dan setelah bertahun-tahun, Valentino Rossi masih berlatih dan berlari dengan semangat dan energi yang sama dengan yang dimilikinya di awal karier."
Flavio Fratesi menambahkan, "Meski tak banyak menang dalam beberapa tahun terakhir, orang-orang tetap mencintai dan mengikuti Valentino Rossi lebih banyak lagi karena dia telah menjadi simbol fundamental untuk olahraga ini."
Bahkan, setelah cedera yang mengerikan, Valentino Rossi belum menyerah.
Yang paling menonjol adalah ketika Valentino Rossi membalap di MotoGP Aragon 2017 hanya 21 hari setelah menderita patah kaki ganda, meski harus memakai tongkat untuk berjalan.
Luar biasa, Valentino Rossi finis di urutan kelima MotoGP Aragon 2017.
Valentino Rossi memang tak memenangi satu seri balapan pun pada MotoGP 2018, tetapi masih mampu berada di peringkat ketiga secara keseluruhan, bersaing dengan pebalap yang lebih muda hampir setengah usianya.
Banyak yang mengatakan Valentino Rossi adalah salah satu pebalap MotoGP terbaik sepanjang masa, setara dengan Giacomo Agostini dan Mick Doohan, terutama dengan sembilan gelar dan rekor 89 balapannya menang di kelas MotoGP.
JUARA TERBANYAK GRAND PRIX DI SEMUA KELAS
Giacomo Agostini 122
Valentino Rossi 115
Angel Nieto 90
Nike Hailwood 76
Marc Marquez 70
Jorge Lorenzo 68
Mick Doohan 54
Dani Pedrosa 54
2. Rumah di Tavullia Tempat Suci bagi Rossi
"Tavullia dipandang sebagai tempat ziarah oleh banyak penggemar. Beberapa bahkan datang ke sini selama bulan madu mereka," ungkap Flavio Fratesi.
Flavio Fratesi menambahkan, "Ketika tiba, mereka datang untuk melihat tempat-tempat di mana Valentino Rossi tumbuh, di mana dia tinggal, dan di mana dia berlatih."
Lebih dari 20.000 orang mengunjungi kota kelahirannya setiap tahun, mulai dari Eropa, Asia, hingga Amerika Selatan.
Bendera VR46 berkibar sepanjang tahun di kota itu.
Yang lebih unik, selama akhir pekan balapan MotoGP Misano di San Marino, batas kecepatan kendaraan bermotor di kota kelahiran Valentino Rossi diubah menjadi 46 km per jam dengan anggukan pada nomor balapannya.
Ada toko Valentino Rossi yang menjual barang dagangannya, klub penggemar resminya, restoran, dan toko pizza dengan namanya, serta bar Valentino Rossi dan toko es krim.
"Banyak penggemar mengambil gambar tempat-tempat simbolis Tavullia, yang terutama adalah datang untuk bergabung dengan klub penggemar dan makan di restoran," jelas Flavio Fratesi.
"Jika Anda mengunjungi tokonya, hal paling gila untuk dibeli adalah pasir yang diambil dari Sirkuit Laguna Seca yang terkenal, setelah overtake legendarisnya terhadap Casey Stoner tahun 2008," kisah Flavio Fratesi.
FOTO-FOTO PERAYAAN ULANG TAHUN
VALENTINO ROSSI KE-40 DI TAVULLIA
16 FEBRUARI 2019
Bersambung...