Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
JUARA.net - Pembalap Honda, Marc Marquez, masih mempertimbangkan nama Valentino Rossi sebagai rival untuk mempertahankan gelar juara dunia MotoGP. Namun, ia melihat ada pembalap lain yang lebih berbahaya ketimbang The Doctor.
"Saya tak suka menyebut nama, tetapi saya melihat Andrea Dovizioso lebih berbahaya, terutama soal konsistensi dan level balapan yang bisa ia jaga," tutur Marquez seperti dikutip JUARA.net dari Marca.
Menurut Marquez, rider Ducati tersebut sangat konstan di semua kondisi sehingga ia bisa menjadi ancaman di 17 balapan tersisa.
Apalagi, Andrea Dovizioso merupakan runner up dirinya pada dua kejuaraan dunia MotoGP terakhir.
Baca Juga : Performa Marquez dan Lorenzo Jomplang, Begini Kata Manajer Honda
"Andrea Dovizioso mungkin akan menjadi oknum yang membuat perjuangan kami lebih sulit musim ini, tetapi Valentino Rossi juga masih menjadi pesaing," ujar Marc Marquez yang sudah mengoleksi 45 poin musim ini, hasil dari posisi runner up di MotoGP Qatar dan pemenang seri MotoGP Argentina.
Marc Marquez lalu mengatakan bahwa setiap tahun selalu ada nama baru yang diselipkan untuk menjadi pesaing menuju gelar juara dunia MotoGP.
Namun, pada akhirnya nama yang menjadi pemuncak klasemen akhir MotoGP tak banyak berubah.
"Tahun lalu, saya, Andrea Dovizioso, dan Valentino Rossi finish di tiga besar. Sekarang pun sama, kami menduduki peringkat satu sampai tiga," lanjutnya.
Baca Juga : GP Argentina 2019 - Kemenangan Terhebat Marc Marquez di Lintasan Kering
Marc Marquez mengincar gelar MotoGP keenamnya dalam tujuh tahun terakhir, menunjukkan dominasinya di hadapan para rival.
Kendati masih dalam proses penyembuhan diri dari operasi pundak kirinya pada Desember, ia membalap secepat kilat pada seri MotoGP Argentina 2019 dengan mencatatkan waktu tercepat sepanjang kariernya di seri balap lintasan kering.
Marc Marquez mendominasi balapan di MotoGP Argentina 2019 dengan keunggulan 9,816 detik dari rival beratnya, Valentino Rossi, pada Minggu (31/3/2019).
Pembalap Repsol Honda tersebut melaju dari startnya di pole position dan sudah tak terkejar oleh racing pack memasuki putaran keempat.
Sang juara dunia praktis balapan sendiri di depan sepanjang durasi MotoGP Argentina.