Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
JUARA.net - Kemenangan demi kemenangan yang diraih Alvaro Bautista (34 tahun) di ajang World Superbike (WSBK) menggema sampai ke MotoGP.
Alvaro Bautista yang memperkuat tim Aruba.it Racing Ducati menyapu bersih kemenaangan di semua balapan pada awal musim WSBK: di Australia (Phillip Island, 3 kali), Thailand (Buriram, 3), Aragon (Motorland, 3), dan Belanda (Assen, 2).
Kini, Paolo Ciabatti, bos Ducati, mengungkapkan bahwa ia dan Stefano Cecconi, CEO Aruba, senang sekaligus sedih setiap kali Alvaro Bautista melewati garis finish di urutan pertama.
"Kami berdua bunuh diri dengan senyuman di muka kami," tutur Ciabatti seperti dikutip JUARA.net dari GP One.
Hal ini karena kontrak Bautista yang menitik beratkan bonus performa setiap kali sang pembalap turun di lintasan.
Baca Juga : Dominan di WSBK, Alvaro Bautista Nostalgia Masa Kejayaan
GP One memperkirakan bahwa pembalap yang menghabiskan 16 tahun di MotoGP tersebut sebelum berlaga di WSBK musim ini mendapat bonus 200 ribu euro (3,16 miliar rupiah) dengan setiap kemenangan.
Harian asal Spanyol, Marca, juga menyinggung tentang perwakilan sang pembalap, yakni Simone Batistella yang juga menjadi manajer Andrea Dovizioso.
Batistella memastikan Dovizioso mendapatkan bonus performa serupa di Ducati.
Alhasil, Andrea Dovizioso meraup bonus kemenangan melimpah pada 2017, saat ia menorehkan enam kemenangan sepanjang musim yang masih menjadi musim terbaiknya di MotoGP sejauh ini.
Baca Juga : MotoGP 2019 - Ambisi Jack Miller Jadi Pembalap Pabrikan Ducati
Pun, Alvaro Bautista dikabarkan punya klausal yang menyatakan bahwa ia akan kembali ke MotoGP apabila mengambil gelar juara WSBK pada akhir musim.
Klaim ini diyakini akan memengaruhi masa depan rekan Dovizioso di Ducati, Danilo Petrucci, yang hanya dibekali kontrak satu tahun.
Pun, fakta ini akan berdampak kepada Jack Miller (Alma Pramac Racing) yang dirumorkan akan mengambil slot Petrucci di tim pabrikan Ducati musim depan.