Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Herry IP Bicara Kekuatan Pelapis Marcus/Kevin dan Fajar/Rian di Nomor Ganda Putra

By Delia Mustikasari,Firzie A. Idris - Kamis, 18 April 2019 | 19:38 WIB
Pasangan ganda putra Indonesia, Wahyu Nayaka Arya Pankaryanira (kanan)/Ade Yusuf Santoso, saat menja (Faya)

JUARA.net - Pasangan ganda putra Indonesia belum menunjukkan lapisan mumpuni di bawah Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo (peringkat pertama dunia), Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan (peringkat keempat dunia), dan Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto (peringkat kelima dunia).

Wahyu Nayaka Arya Pangkaryanira/Ade Yusuf Santoso, Berry Angriawan/Hardianto, dan Sabar Karyaman Gutama/Frengky Wijaya Saputra belum menunjukkan prestasi mumpuni dan memantapkan nama mereka di ranking Federasi Bulu Tangkis Dunia (BWF).

Namun, pelatih kepala ganda putra nasional Indonesia, Herry Iman Pierngadi, menolak mengatakan kalau ada jurang prestasi yang terlalu jomplang antara ketiga pasangan tadi dan mereka di bawahnya.

"Kita bisa lihat di Malaysia Open, Wahyu/Ade sudang mau menang tetapi kalah lagi. Tetapi, kekalahan mereka menurut saya masih bisa diterima, bisa dipertanggungjawabkan," kata pelatih, ditemui JUARA.net di pelatnas Cipayung, Jakarta.

"Wahyu/Ade waktu melawan Zhang (Nan)/Liu (Cheng), poinnya mepet, seharusnya bisa menang. Namun, akibat kurang tenang, lawan yang merupakan juara dunia cukup baik, mereka kurang tenang saat adu setting. Pada gim ketiga juga ada unsur lucky juga," ucap Herry IP.

Sementara itu, Herry menganggap kalau Berry/Hardianto masih perlu memperbaiki fokus saat bertanding karena banyak shuttlecock yang seharusnya tidak mati, tetapi error sendiri.

Menurutnya, di level dunia poin lawan seharusnya didapat dari aksi lawan dan bukan karena kesalahan sendiri.

"Kalau masih error,harusnya bukan pemain Top 10. Musuh kalau dapat poin harus membunuh, bukan dapat gratisan misalnya servis nyangkut, smash out, seperti itu. Nah ini yang harus mereka perbaiki, dari latihannya," tutur Herry. 

Baca Juga : Lee Yong-dae Termotivasi Kebangkitan Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan

Saat ini, Wahyu/Ade menduduki ranking ke-25 dunia, Berry/Hardianto menempati posisi ke-17 dunia, dan Sabar/Frengky berada di urutan ke-45 dunia.

"Kalau mau mengejar, mereka harus menaikkan peringkat dulu, setidaknya 10 besar. Masuk 10 besar nggak sesulit kayak masuk lima besar, kalau masuk lima besar itu lebih berat, harus juara dulu," ucap Herry IP.

Baca Juga : Fajar/Rian Diharapkan Semakin Matang Saat Lolos Kualifikasi Olimpiade 2020

"Berada di bawah peringkat ke-15 masih memungkinkan. Capaiannya minimal semifinal pada turnamen kelas super 300, super 500, agar cepat naik. Kalau menghitung peringkat dunia itu tidak bisa dipatok harus sampai semifinal atau final misalnya, terus peringkat naik," ujar Herry.

Menurut Herry, kenaikan peringkat juga harus dilihat dari  capaian lawan-lawan yang peringkatnya lebih tinggi, dan tahun lalu hasil yang dicapai apa di turnamen tersebut.

"Hitung peringkat tidak bisa seperti 2+2 = 4. Kalau Sabar/Frengky, tahapannya beda, tahun ini baru masuk utama. Mereka harus menghadapi pemain level top 10, misalnya Li (Junhui)/Liu (Yuchen), belum pernah ketemu. Nanti baru dievaluasi, memungkinkan untuk bersaing atau tidak."

"Saya dan Aryono (Miranat, asisten pelatih ganda putra pelatnas) harus melihat dulu, mereka bisa melawan nggak? Kalau tanding di level Super 300, susah untuk bertemu pemain-pemain top. Sama Fajar/Rian saja belum pernah bertemu di pertandingan, kalau di latihan kan berbeda," ucap Herry.

Baca Juga : Marcus/Kevin Sudah Bius Netizen dengan Kemenangan

Para pebulu tangkis Indonesia akan kembali mengikuti turnamen pada Kejuaraan Asia 2019 yang digelar di Wuhan, China, 23-28 April mendatang.

Tim ganda putra Indonesia yang diberangkatkan ialah Marcus/Kevin, Ahsan/Hendra, Fajar/Rian, dan Wahyu/Ade.
Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P