Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
JUARA.NET - Presiden Liga Spanyol, Javier Tebas mengatakan bahwa dia tidak ingin Neymar kembali ke Liga Spanyol.
Apa yang menyebabkan Tebas menolak kedatangan Neymar? Salah satu jawabannya adalah karena Neymar adalah pesepak bola yang penuh dengan kontroversi.
"Saya lebih suka bahwa Neymar tidak kembali ke Barca," katanya.
“Kami selalu ingin membawa pemain hebat, tetapi dalam kasus Neymar perilaku itu tidak baik untuk kompetisi karena pada akhirnya berita akan penuh dengan kontroversinya," lanjut Tebas.
BACA JUGA: Tim Terkutuk, Tiga Pemain Muda Meninggal dalam 10 Tahun Terakhir
Menurutnya, Liga Spanyol telah melakukan kerja keras untuk mempertahankan nilai-nilai terutama soal perilaku pemain.
"Dia bisa menjadi pemain hebat, tetapi perilakunya sangat penting dalam nilai-nilai yang kami sampaikan dalam kompetisi," katanya.
Menurut Tebas, di luar lapangan, Neymar sering melakukan hal-hal yang tidak benar.
Perwakilan Neymar dan Barcelona tengah menjalani negosiasi.
Sementara proses negosiasi berjalan, Neymar bersiap melancarkan aksi mogok.
Laporan dari Sport menyebut penyerang timnas Brasil itu bakal menolak ikut pramusim bareng PSG.
Para pemain Les Parisiens dijadwalkan berkumpul mulai 8 Juli mendatang untuk persiapan tur ke China.
Baca Juga: Tyson Fury Ajak Presenter Cantik ini Minum Bir di Tengah Ribuan Penonton
Demi menghindari friksi, menurut media serupa, PSG akan memperpanjang masa liburan Neymar sembari mereka terus bernegosiasi dengan El Barca.
Neymar menikmati puncak karier ketika berseragam Barcelona.
Eks bintang Santos itu mengalami masa indah bersama Lionel Messi cs selama rentang waktu 2013–2017.
Empat tahun membela Barcelona, Neymar mengoleksi delapan medali juara.
Presiden Paris Saint-Germain, Nasser Al-Khelaifi, menjadi salah satu sosok yang mengatakan bahwa pintu terbuka bagi Neymar untuk meninggalkan Paris.
"Tak ada yang memintanya tinggal di sini. Tak ada yang mendorong dia menetap," ujar Al Khelaifi kepada France Football.
"Neymar, seperti semua pemain lain, harus percaya dengan proyek ini dan memberikan jaminan bahwa ia akan komit ke proyek kami."
Romain Mabille, presiden dari perkumpulan Ultras Paris mengatakan bahwa ingin Neymar bertahan di Paris tetapi juga tak akan menangisi kepergian sang penyerang.
"Jika ia ingin tinggal, kami senang. Namun, kalau ia pergi apa boleh buat. Hubungan kami dengan dia membaik sejak tahun lalu, ia mengambil langkah untuk mendekatkan diri dengan kami para fans," tutur Mabille di Le Parisien.
"Tak ada gunanya menahan pemain apabila ia tak senang. Bagi kami, klub selalu menjadi prioritas. PSG telah ada sebelum Neymar datang, dan akan terus hidup setelah ia pergi," lanjutnya.
Akan tetapi, mantan pelatih Neymar, Pep Guardiola, mengatakan bahwa sang pemain tak akan sama lagi dengan yang pernah memperkuat Barcelona dulu.
Rumor transfer yang mengaitkan eks timnya dengan Neymar menarik perhatiannya.
"Neymar adalah pemain yang luar biasa," ujar Pep Guardiola.
"Tetapi saya tidak tahu, ini seperti jika saya kembali ke Barcelona, saya bukan orang yang sama, dan saya tidak tahu apakah Neymar akan tetap sama," ujar Pep menambahkan.