Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
JUARA.net - Pembalap muda asal Jerman, Sophia Floersch, mengkritik keras rencana penyelenggaraan Seri W, kelas balapan mobil open wheel yang dikhususukan bagi wanita.
Sophia Floersch masuk perhatian publik setelah ia terlibat dalam kecelakaan hebat di Grand Prix Macau tahun lalu.
Kini, ia kembali menarik perhatian karena menolak ide seri balapan yang dikhususkan untuk wanita.
Ide tersebut merupakan buah pikiran dari mantan pembalap Formula 1, David Coulthard.
"Ini jelas strategi pemasaran. Di mata saya, tak mungkin hal ini membantu perkembangan olahraga balapan wanita,' tutur pembalap berusia 18 tahun ini seperti dikutip JUARA.net dari GrandPXNews.
Baca Juga: Pesepak Bola Wanita Andalan Swiss Ditemukan Tewas Secara Tragis
Ia mengutarakan bahwa membalap di Seri W ibarat mundur selangkah di olahraga membalap.
"Saya ingin berkompetisi dengan pembalap-pembalap terbaik, dan mereka yang terbaik adalah pembalap pria. Jadi, saya ingin membalap dengan para pria," tuturnya. "Saya tak ingin menjadi bagian dari pemasaran untuk wanita."
Floersch menderita retak tulang punggung setelah kehilangan kendali mobilnya, yang terbang ke udara sebelum menembus pagar pembatas dan menabrak bunker fotografer di GP Macau.
Kepada BBC Desember lalu, sang pembalap mengutarakan bahwa ia sadar akan mengalami crash setelah kehilangan kendali.
Akan tetapi, Floersch tak pernah menyangka kecelakaannya akan separah itu.
Baca Juga: VIDEO Pasca-Crash Hebat Van der Mark, Rider Berdarah Indonesia Ini Siap Kembali
"Bahkan, ketika saya di rumah sakit pun crash tersebut terasa tak terlalu buruk," ujarnya.
"Namun, segalanya berubah setelah saya melihat video kejadian itu untuk pertama kali. Tentu saja saya shock karena sebenarnya di mobil tidak terlalu terasa parah."
Setelah kejadian itu menjadi viral, ia mengaku beberapa pembalap Formula 1 seperti Fernando Alonso, Nico Rosberg, dan Nico Hulkbenberg menghubunginya dan mendoakan cepat sembuh.
Floersch selalu mengutarakan ambisinya untuk menjadi pembalap wanita pertama di Formula 1.
"Jalannya terhitung terjal, tetapi saya mendekat tiap tahunnya," tutur Floersch.