Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
JUARA.NET - Sigit Budiarto adalah salah satu pebulu tangkis ganda putra terbaik yang pernah dimiliki Indonesia.
Meski tak lagi berstatus sebagai pebulu tangkis, Sigit Budiarto yang kini menjadi pelatih masih tetap menjaga aspek kedisiplinan.
Sigit yang pernah bertandem dengan Candra Wijaya sukses menjadi juara dunia 1997 dan pernah meraih dua gelar juara All England Open (2001 dan 2003).
Sigit kemudian memutuskan gantung raket pada tahun 2007 dan kembali ke klub asalnya yakni PB DJarum sebagai pelatih.
Baca Juga: Panitia Pelaksana Indonesia Open 2019 Siap Sulap Istora Senayan
Di sana, Sigit berprofesi menjadi pelatih pada nomor ganda.
Meski sempat mengaku gugup menjalani transisi dari seorang pemain menjadi pelatih, Sigit telah berhasil membuktikan kepiawaiannya.
Sebut saja seperti Arya Maulana Aldiartama/Edi Subaktiar yang sukses meraih gelar juara ganda putra pada Kejuaraan Asia Junior 2012 serta Edi Subaktiar/Melati Daeva Oktavianti yang menyabet medali emas Kejuaraan Dunia Junior 2012.
Tak hanya mereka, Kevin Sanjaya Sukamuljo pun pernah merasakan tangan dingin Sigit Budiarto ketika Kevin masih berlatih di PB Djarum.
Ditanya perihal kunci kesuksesannya dalam menelurkan talenta muda, Sigit pun menyebut bahwa hal tersebut berasal dari aspek kedisiplinan.
Baca Juga: Kejuaraan Asia Junior 2019 - Malaysia Optimistis Hadapi Indonesia dan Jepang
"Persiapan yang paling penting adalah disiplin terhadap diri sendiri. Saya harus mempersiapkan diri sebaik mungkin, harus jelas," ucap Sigit, dikutip JUARA dari laman BWF.
"Saya harus melatih sebaik mungkin kapanpun diperlukan. Harus pandai mengatur waktu luang," kata Sigit.
"Tidak masalah dengan siapa menghabiskan waktu luang tersebut asalkan yang paling penting adalah tahu batas waktunya," ucap dia melanjutkan.
Baca Juga: Kehilangan 8.400 Poin, Hafiz/Gloria Harus Turun Ke Posisi Ke-8 Dunia
Mendidik pemain-pemain junior tentu membutuhkan kesabaran tersendiri.
Sigit Budiarto pun menyebutkan bahwa dia menerapkan pendekatan kekeluargaan dan sering menganggap anak-anak didiknya sebagai anaknya sendiri.
"Ya, ada beberapa yang lucu. Beberapa dari mereka kan masih muda dan mudah menangis. Namun, mereka baik-baik saja," tutur Sigit.
Baca Juga: Berita Bulu Tangkis - Kidambi Srikanth Ingin Torehkan Hasil Manis pada Olimpiade 2020
"Terkadang saya menganggap mereka sebagai anak saya sendiri. Akan tetapi ada juga kalanya saya menjadi teman mereka dan bermain bulu tangkis bersama mereka," kata dia.
"Pada nomor ganda putra, ada banyak teknik pukulan drive, jadi harus banyak berlatih di teknik tersebut. Bulu tangkis sekarang ini mengandalkan power dan kecepatan, saat ini itulah penekanan latihan yang saya terapkan," ucap Sigit lagi.