Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
JUARA.net - Oscar De La Hoya selaku Chairman dan CEO Golden Boy Promotions marah besar ke Federasi Tinju Internasional (IBF) setelah mereka mencabut titel middleweight petinju bintangnya, Saul 'Canelo' Alvarez.
Canelo Alvarez (52-1-2, 35 KO) dijadwalkan melakoni duel untuk mempertahankan gelarnya, yang ia menangkan pada Mei 2019 setelah berjaya pada pertarungan 12 ronde kontra Daniel Jacobs.
Canelo Alvarez, sang pemegang titel unifikasi middleweight, seharusnya mempertahankan gelar dari tantangan Sergiy Derevyanchenko.
Akan tetapi, negosiasi dengan petarung asal Ukraina itu gagal pada pertengahan pekan ini dan Derevyanchenko didaulat tampil kontra Gennady Golovkin untuk titel yang kini dianggap kosong itu.
IBF telah beberapa kali mengizinkan penundaan pertarungan ini dan kubu Derevyanchenko bahkan mengatakan kepada IBF bahwa mereka sebenarnya tak ingin gelar Canelo Alvarez dicabut.
Namun, laporan ESPN mengatakan kalau kedua pihak terpaut jauh soal remunerasi pertandingan.
Baca Juga: Thailand Open 2019 - Dua Wakil Tuan Rumah Sukses Singkirkan Unggulan
Layanan streaming berlangganan DAZN, yang memegang kontrak eksklusif pertarungan Canelo Alvarez, dikabarkan telah memberi lampu hijau agar pria asal Meksiko itu bertarung melawan Derevyanchenko pada 14 September 2019 di Las Vegas, yang bertepatan dengan akhir pekan perayaan Hari Kemerdekaan Meksiko.
Syaratnya adalah Alvarez mendapat pengurangan lima juta dolar dari 35 juta dolar garansi yang bakal ia dapatkan dari pertarungan berikutnya.
Selaku promoter Canelo Alvarez, Oscar De La Hoya pun mengeluarkan pernyataan keras atas keputusan IBF tersebut.
"Kami sangat kecewa dengan IBF karena memaksa petinju terbaik dunia untuk menyerahkan gelarnya. Kami bernegosiasi dengan sangat serius bersama promoter Sergiy Derevyanchenko. Kami menawarkan timnya jumlah uang yang belum pernah terdengar untuk petinju dengan profil terbatas dan popularitas terbatas sepertinya.
"Namun, sesungguhnya adalah saya yakin bahwa mereka tak pernah memiliki niat untuk mencapai persetujuan. Mereka hanya ingin kami menyerahkan gelar Canelo.
"Hal ini adalah penghinaan terhadap dunia tinju dan para fans tinju di seantero dunia.
"Keputusan ini memastikan kekhawatiran yang telah ada terhadap kredibilitas kejuaraan IBF... Saya berencana untuk mengejar kasus ini dengan semua tindakan hukum yang memungkinkan."
Baca Juga: Thailand Open 2019 - Gagal Atasi Greysia/Apriyani, Wakil Prancis Ini Akui Kecewa
Menurut beberapa sumber, Canelo Alvarez adalah petinju dengan nilai kontrak kedua tertinggi di dunia olahraga setelah Mike Trout (Los Angeles Angels, bisbol).
Canelo Alvarez mendapat kontrak eksklusif lima tahun senilai 365 juta dolar dari layanan streaming berlangganan DAZN dari 2018 ke 2023.
Daftar ini berdasarkan nilai pasti yang diketahui publik dan tidak mengikutsertakan kontrak para pemain sepak bola seperti para mega bintang Lionel Messi dan Cristiano Ronaldo yang nilai ikatan kerjanya tak diketahui secara resmi.