Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
JUARA.net - Petinju legendaris, Mike Tyson, bercerita kepada TheAthletic soal era kejayaan pada 1980an, ketika uang tak ada arti baginya.
Mike Tyson (53 tahun) menyentuh puncak kariernya pada 1980-an dengan serangkaian kemenangan impresif di ring tinju.
Ia merupakan petinju termuda di dunia yang memegang gelar heavyweight pada usia 20 tahun dan 4 bulan.
Mike Tyson menang dalam 19 pertandingan tinju profesional pertamanya dengan meng-KO atau TKO lawan, 12 di antaranya pada babak pertama.
Mike Tyson mempertahankan gelarnya 9 kali.
Tak heran apabila pamor dan kekayaan menghampirinya. FORBES menaksir bahwa Mike Tyson mengumpulkan uang 400 juta dolar AS atau 5,7 triliun rupiah hanya dari pendapatan dalam ring.
Baca Juga: Kisah Serge Ibaka, Dulu Mengais Makanan di Warung Kini Balik Bawa Trofi Juara NBA
Namun, kekayaan Mike Tyson datang pada era salah, ketika Amerika sedang melewati periode keemasan di mana kekayaan material dan kebanggaan kapitalisme adalah segala-galanya.
Mike Tyson menghabiskan penghasilannya untuk membeli hal-hal mewah, rumah demi rumah, mobil demi mobil, obat-obatan terlarang, dan bahkan harimau Bengali putih.
"Pada periode waktu itu, uang dan hal semacamnya tak berarti bagi saya," tuturnya seperti dikutip JUARA.net dari TheAthletic. "Saya adalah seorang egomaniak, berpikir bahwa saya akan mendapatkan kembali uang itu."
Namun, karier Mike Tyson merosot memasuki 1990-an.
Setahun setelah kehilangan gelar heavyweight pada 1990, ia menghadapi dakwaan pemerkosaan dan perilaku seksual menyimpang.
Mike Tyson menghabiskan lebih dari 2 juta dolar untuk biaya hukum persidangan. Namun, ia tetap mendekam di penjara setelah mendapat vonis 10 tahun kerangkeng pada awal 1992.
Namun, ia keluar setelah tiga tahun karena perilaku baik dan empat tahun masa hukumannya ditunda.
Baca Juga: Ramalan Ryan Giggs Soal Keputusan Ronaldo Terbukti Benar
Mike Tyson berupaya membangkitkan karier tinjunya tetapi gagal setelah menerima kekalahan dari Lennox Lewis.
Pada 2003, ia menyatakan diri bangkrut dengan hutang 23 juta dolar.
Kini, ia mengatakan bahwa kebangkrutan itu menjadi pelajaran terbaik sepanjang hidupnya.
"Saya selalu tahu saya bisa bangkit kembali," ujarnya. "Saya tahu ini bukan akhir hidup saya. Ini adalah kemenangan, ketimbang suatu kekalahan."
Beberapa hal yang membuat Mike Tyson bangkit kembali adalah kesempatan-kesempatan yang ia dapatkan di dunia media.
Ia pernah tampil di film "The Hangover" pada 2009, ia juga mempunyai acara Broadway sendiri yang sutradara terkenal Spike Lee bantu siapkan, dan bahkan sebuah serial kartun.
Kini, ia juga sibuk dengan dunia podcast. Acara podcastnya berjudul "Hotboxin' With Mike Tyson" merupakan acara di mana Tyson mewawancarai selebritas dari berbagai macam bidang untuk berbincang mengenai berbagai topik, termasuk juga introspesksi diri mengenai penggunaaan obat-obatan terlarang.
"Podcast ini luar biasa. Saya sangat bersyukur bisa membawakannya," tutur Tyson.
Pada 2018, kekayaan Mike Tyson diperkirakan berdiri di angka 3 juta dolar atau 42 miliar rupiah.