Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
JUARA.net - Polisi Hungaria menemukan 17 Kg obat terlarang di dalam mobil van milik dua orang Belanda yang parkir di sebuah festival musim di Budapest, Hungaria, pada awal pekan ini.
Salah satu tersangkanya adalah atlet sprint muda yang hanya diidentifikasi bernama Roelf B.
Bulan lalu, pria berusia 21 tahun itu berpartisipasi di Kejuaraan Eropa U-23 di Swedia sebagai bagian dari tim relay 4x100M.
Sebanyak 20 ribu dosis obat-obatan terlarang ditemukan di dalam van dan tenda milik kedua orang tersebut.
Polisi Hungaria memperkirakan narkoba yang mayoritas pil ekstasi dan marjiuana tersebut bernilai sekitar 300 ribu euro (Rp4,7 miliar).
Pihak berwajib juga merilis sebuah foto berisikan daftar harga obat-obatan yang diduga akan diperjual belikan di festival tersebut.
Baca Juga: Jorge Lorenzo Diharapkan Bisa Kembali di Silverstone
Harga ini termasuk 15 euro (Rp247 ribu) bagi selinting marijuana atau pil ekstasi. Mereka yang membeli 10 akan mendapat diskon sampai 40 euro (Rp632 ribu).
Sang pengedar juga menggunakan nomor Belanda untuk menghubungi para pelanggan mereka.
Berita ini pukulan telak bagi dunia atletik Belanda apalagi setelah atlet bernama Madiea G. ditangkap pada Juni 2019 setelah kedapatan memiliki 50 Kg obat-obatan terlarang di Jerman.
Persatuan Atletik Belanda sendiri terkejut dengan dua kabar tersebut.
"Kami sangat kaget mendengar kedua kasus ini dan bahwa sesuatu seperti ini bisa terjadi hanya selang beberapa pekan," ujar direktur teknik mereka, Ad Roskam, kepada NOS.
Persatuan Atletik Belanda tidak mempunyai kontak kepada para tersangka tetapi mereka berhubungan dengan anggota keluarga atlet-atlet tersebut.
Baca Juga: Delapan Pertandingan Belum Terkalahkan, Ini Kata Pelatih Borneo FC
"Tak banyak yang bisa kami bantu tetapi kami memberi bantuan kepada keluarga para tersangka yang tengah melalui masa-masa sulit," tuturnya.
Sementara, klub atletik Jahn II Stadskanaal tempat Roelf B berlatih mengaku bahwa klub sama sekali tak menduga kalau atlet mereka bisa ditangkap atas penyalahgunaan obat-obat terlarang di Hungaria.
Klub tersebut menerapkan aturan ketat soal merokok dan meminum alkohol.
"Misteri bagaimana Roelf bisa terjerat dalam situasi itu. Hal terburuk bagi saya adalah konsekuensi yang akan ia hadapi di karier atletiknya," ujar Chairman Jahn II Stadskanaal, Fred Moll.