Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
JUARA.net - Alex Rins mencatatkan kemenangan keduanya pada Kejuaraan Dunia MotoGP 2019 setelah menyalip Marc Marquez secara dramatis pada finish line MotoGP Inggris 2019, Minggu (25/8/2019).
Alex Rins mengalahkan pembalap juara dunia MotoGP Marc Marquez secara dramatis dengan memenangi adu top speed beberapa meter sebelum garis finis.
Pembalap berkebangsaan Spanyol tersebut menunggu momen tepat untuk menyalip dan ia mengakhiri balapan selama 20 putaran dengan hanya unggul 0,013 detik atas Marquez.
Baca Juga: Setelah Insiden di MoGP Inggris 2019,
"Di tikungan terakhir saya tidak mempercayainya, saya mampu begitu cepat dan akhirnya saya berhasil memenangi balapan kali ini," kata Alex Rins, dilansir BolaSport.com dari Crash.
Ini adalah kemenangan pertama rider Suzuki tersebut setelah di MotoGP Americas 2019, April lalu.
Untuk pertama kalinya musim ini, Marc Marquez harus melewati dua balapan beruntun tanpa kemenangan.
Baca Juga: Alasan Kemenangan Suzuki di MotoGP Inggris Masuk Catatan Sejarah
Duel antara kedua rider tersebut masuk dalam lima teratas balapan paling ketat sepanjang sejarah Grand Prix motor.
Catatan 0,013 detik itu identik dengan duel legendaris Valentino Rossi dan Max Biaggi di Phillip Island pada 2001 lalu.
Berikut adalah 10 balapan paling ketat sepanjang sejarah, seperti dikutip JUARA.net dari Motociclismo:
Jarak | Balapan | Pemenang | Runners Up |
0,00* | Assen 1975 | Barry Sheene | Giacomo Agostini |
0,002 | Brno 1996 | Alex Criville | Mick Doohan |
0,002 | Estoril 2006 | Toni Elias | Valentino Rossi |
0,013 | Phillip Island 2001 | Valentino Rossi | Max Biaggi |
0,013 | Silverstone 2019 | Alex Rins | Marc Marquez |
0,015 | Ricardo Tormo 2011 | Casey Stoner | Ben Spies |
0,016 | Hockenheim 1991 | Kevin Schwantz | Wayne Rainey |
0,019 | Mugello 2016 | Jorge Lorenzo | Marc Marquez |
0,023 | Losail 2019 | Andrea Dovizioso | Marc Marquez |
Catatan*: Penghitungan waktu pada 1975 hanya mencapai seperseratus detik, bukan seperseribu seperti sekarang. Secara resmi, Barry Sheene dan Giacomo Agostini diberi waktu sama. Akan tetapi, kesaksian beberapa ofisial di trek mengindikasikan kalau pemenang sebenarnya adalah Barry Sheene.