Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Kena Tendang di Kepala, Alasan Pegulat Papan Atas AS Enggan Masuk UFC

By Firzie A. Idris - Rabu, 28 Agustus 2019 | 17:21 WIB
Pegulat Amerika Serikat, Jordan Burroughs, bersama anaknya. (@alliseeisgold)

JUARA.net - Pegulat asal Amerika Serikat, Jordan Burroughs, mengatakan kalau prioritas keluarga membuatnya ragu untuk terjun ke dunia Mixed Martial Arts (MMA).

Jordan Burroughs adalah salah satu pegulat paling hebat Amerika Serikat sepanjang sejarah.

Pria asal New Jersey, Amerika Serikat, tersebut memenangi emas di kelas freestyle 74 kg pada Olimpiade 2012 dan ia merupakan empat kali juara dunia.

Pada usia 31 tahun, ia melihat kesempatan lain untuk kariernya walau terjun ke dunia MMA dan bertarung di ring UFC mungkin langkah yang harus ia perhitungkan lebih matang.

"Tentu saya pernah berpikir soal UFC," ujar Burroughs seperti dilansir JUARA.net dari ESPN.

Baca Juga: Mantan Pemain Persija U-21 Ini Bangga Bergabung Dengan Persib Bandung

"Para petarung MMA berpenghasilan besar tetapi saya lalu melihat pertarungan UFC dan orang seperti Ben Askren (mantan pegulat Olimpiade dan petarung MMA kini) ditendang di dagu... saya menjadi ragu," tuturnya lagi.

"Saya punya keluarga. Istri saya tak ingin saya ditendang di kepala dan ia bos saya," lanjutnya.

Menurut ESPN, para pegulat Olimpiade merupakan talent pool utama bagi dunia MMA.

Bahkan, tujuh dari delapan juara UFC kini punya latar belakang di dunia gulat.

Tentu, ada beberapa yang datang dari background lain seperti tinju dan seni bela diri. Salah satu petarung paling terkenal di UFC, Ronda Rousey, merupakan pemenang medali perak di Olimpiade Beijing 2008.

Namun, teknik dan determinasi pegulat menjadikan mereka kandidat ideal untuk bertarung di Oktagon UFC.

Baca Juga: Legenda Timnas Wanita AS Dapat Tawaran dari Tim NFL untuk Ikut Laga Pramusim

Pelatih tim gulat AS, Bill Zadick, mengatakan bahwa ia kini sudah tak tertarik untuk masuk ke dunia MMA seiring usianya yang bertambah.

"Perbedaan paling besar adalah tuntutan fisik di MMA. Anda harus punya keinginan menyakiti lawan untuk bisa bersaing," ujar Zadick.

"Namun, saya tak menyalahkan siapapun yang ingin bergabung ke UFC. Sebaliknya, saya senang untuk mereka yang mencoba dan berkompetisi dengan baik."

Burroughs sendiri mengatakan tuntutan dan risiko bertarung di Oktagon membuatnya ragu terjun ke MMA.

"Saya meninggalkan arena gulat dengan beberapa luka baret. Akan tetapi, Anda bisa dibawa ke rumah sakit dengan kursi roda setelah meninggalkan pertarungan MMA," tuturnya.

"Gulat adalah sebuah bentuk seni. Namun, saya tetap cinta kepada MMA. Saya mengikuti dan menontonnya. Saya menghormati mantan rekan-rekan saya yang terjun dan berprestasi di ajang tersebut," ujarnya menutup.

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P