Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
JUARA.NET - Kepindahan Romelu Lukaku ke Inter Milan dipenuhi oleh nada sumbang rasisme yang tidak bisa diterima oleh banyak orang serta tentu akan mencoreng citra Liga Italia itu sendiri.
Striker Belgia itu dilecehkan oleh penggemar Cagliari awal bulan ini selama pertandingan Liga Italia di Sardegna Arena.
Ketika Lukaku melangkah untuk mengambil penalti, beberapa pendukung di belakang gawang menyebut Lukaku dengan sebutan monyet ke arahnya.
Baca Juga: Fantastis! Ini Live Grafik Pencetak Gol Terbanyak Liga Champions Sejak 2003
Tindakan ini mendapatkan banyak kritik, tapi sayangnya badai rasisme ini tak berhenti begitu saja.
Pakar sepak bola asal Italia, Luciano Passirani baru saja mengungkapkan kalimat yang disayangkan oleh banyak pihak setelah mengatakan hal berbau rasisme di televisi.
Hal ini disampaikan oleh Passirani ketika mengomentari kemenangan Inter Milan kontra Udinese.
"Saya tidak melihat di liga Italia seorang pemain seperti Lukaku di tim mana pun, bukan di AC Milan, Inter, Roma, Lazio," ucapnya.
"Dia salah satu yang terkuat dan saya sangat menyukainya karena dia salah satu yang terkuat, dia setidaknya dua kali lebih kuat dari [Duvan] Zapata dari Atalanta. Dia punya sesuatu lebih dari yang lain," lanjutnya.
Passirani melanjutkan jika satu-satunya cara untuk mengalahkan Lukaku adalah melemparkan 10 pisang untuk dia makan.
Baca Juga: VIDEO - Aksi Sensasional Neymar saat Kembali Bertanding Bersama PSG
"Jika mereka pergi satu lawan satu denganmu kamu mati, kamu jatuh ke tanah. Satu-satunya cara untuk mengalahkannya adalah dengan memberinya sepuluh pisang untuk dimakan," ujarnya.
Dengan cepat Passirani langsung diinterupsi sebelum dia menyelesaikan komentarnya dan dia minta maaf setelah menyebutkan hal barusan.
Dia mengatakan tak bermaksud rasis karena hanya ingin membuat lelucon yang sayangnya terlihat bodoh di mata banyak orang.
Hal ini tentu mengindikasikan jika rasisme menjadi masalah krusial di Liga Italia saat ini yang harus cepat diselesaikan.
Baca Juga: UEFA Luncurkan Panduan Penyebutan Nama Klub dan Pemain yang Benar
Direktur TopCalcio24 Fabio Ravezzani muncul setelah insiden komentar dari Passirani dan langsung meminta maaf.
Dia mengatakan bahwa Passirani telah dipecat akibat komentarnya itu.
"Mr Passirani berusia 80 tahun dan untuk memuji Lukaku ia menggunakan metafora yang ternyata rasis," ucap sang direktur.
"Saya pikir itu adalah hal yang mengerikan. Saya tidak bisa mentolerir kesalahan apa pun, bahkan jika sesaat," pungkasnya.