Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
JUARA.net - Marc Marquez menguasai MotoGP Aragon 2019, Minggu (22/9/2019). Pembalap Repsol Honda itu tampil dominan di Sirkuit Motorland Aragon.
Marc Marquez tak menoleh ke belakang lagi setelah memimpin dari tikungan 11 lap pertama dan merengkuh kemenangan kedelapannya musim ini.
Sepanjang balapan, Marc Marquez juga tak perlu mengeluarkan kekuatan penuh, ia tak menyentuh predicted lap pace yang berada di 1 menit 48 detik.
Catatan waktu tercepatnya adalah 1 menit 48,330 pada lap kedua.
Marquez pun mencatatkan waktu di 1 menit 48-an detik hingga lap kelima sebelum ia mengurangi pace ke kisaran 1 menit 49 detik pada hampir semua lapnya dari lap 6 hingga akhir.
Bagi Marc Marquez, ini adalah bentuk komitmennya terhadap strategi balapan.
Baca Juga: Hasil MotoGP Aragon 2019 - Dominan dari Awal, Marquez Rajai GP Aragon 2019
"Sejak awal saya komitmen ke strategi, mendorong sejak awal, membuat gap 4-5 detik dan pertahankan pace itu, tidak mendorong lagi," ujar Marquez seperti dikutip JUARA.net dari wawancara FOX Sports setelah balapan.
Marquez juga mengaku bahwa ia dan timnya memetik pengalaman berharga dari hasil di Austin, Texas, ketika sang rider terjatuh ketika memimpin sendirian di depan.
"Kami belajar dari Austin, tak penting apakah Anda finish lebih cepat 1 atau 2 detik. Saya mendorong tetapi saya berkendara dengan stabil."
Baca Juga: Hasil MotoGP Aragon 2019 - 'Yamaha Seperti Membawa Sumpit ke Pertarungan Pistol'
Marc Marquez kini mengoleksi 300 poin di Kejuaraan Dunia MotoGP 2019 dan ia bisa menjadi pembalap tercepat yang menjadi juara MotoGP setelah seri di Thailand, balapan kelima sebelum musim berakhir, pada 6 Oktober 2019.
Namun, ia tak ingin membahas hal ini terlalu dalam di sesi interview setelah balapan.
Bahkan, Marquez melempar pujian terhadap rival terdekatnya di Kejuaraan Dunia MotoGP 2019, Andrea Dovizioso, yang kini mengoleksi 202 poin.
"Tentu saja, kami perlu finish di depan Dovi. Akan tetapi, Dovi tak gampang menyerah, ia terus mendorong. Usahanya sangat keras. Di Thailand tahun lalu kami duel hingga tikungan terakhir," tutur pria yang mencatatkan kemenangan ke-78 dari 200 balapan MotoGP di Aragon ini..
"Saat ini kami hanya ingin menikmati kemenangan," tuturnya lagi.