Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
JUARA.net - Petenis putri asal Jepang, Naomi Osaka baru-baru ini telah menolak tawaran untuk menjadi warga negara Amerika Serikat (AS).
Dilansir JUARA.net dari Reuters, Naomi Osaka telah memutuskan untuk menolak tawaran yang diberikan oleh pemerintah Amerika Serikat tersebut lantaran ingin membela Jepang pada ajang Olimpiade 2020 mendatang.
Pesta olahraga terbesar empat tahunan tersebut akan berlangsung di Tokyo, Jepang yang merupakan negara asal dari Naomi Osaka.
Penampilan petenis berusia 21 tersebut memang sedang berada dalam puncak performanya dan sangat ingin mempersembahkan medali emas untuk negaranya.
Hal tersebut menunjukkan betapa besarnya Osaka menjunjung nasionalisme, meski dalam beberapa waktu terakhir sempat mendapat perlakuan kurang menyenangkan dari orang-orang Jepang.
Salah satunya ialah komentar rasial dari duo komedian Jepang yang mengatakan bahwa Osaka "terlalu cokelat" dan "butuh pemutih".
Sebagai negara dengan suku bangsa homogen, Jepang memang terbilang agak sulit menerima fakta pernikahan campuran alias antar bangsa yang terjadi kepada kedua orang tua Naomi Osaka.
Baca Juga: Kenalan dengan Alliance Champions, Calon Meta DOTA Underlords?
Alhasil, stigma "haafu" alias "setengah Jepang" masih menempel di sosok Osaka, petenis nomor satu dunia pertama yang dimiliki Negeri Matahari Terbit.
Naomi Osaka adalah petenis yang lahir di Jepang dari ayah berkebangsaan Haiti dan ibu berkebangsaan Jepang.
Baca Juga: Berita MotoGP - Fabio Quartararo: Target Awal Kami Hanya 50-90 Poin Loh!
Namun, dia dibesarkan di Amerika Serikat.
Secara legal, Osaka bisa menjadi warga negara AS karena seusai dengan regulasi pemerintahan di Negeri Paman Sam dan juga Jepang.
Setiap penduduk usia dewasa berhak mendapatkan kewarganegaraan ganda.